Perbedaan HbA1c & GLYCATED ALBUMIN

  • Whatsapp

Oleh :
DR.dr.Robert Arjuna FEAS *
Sampai saat ini banyak orang beranggap bahwa HbA1C sebagai Gold standard dari subuah pemeriksaan Diabetes ,apabila HbA1C tinggi pertanga sak8t gula dan HbA1C rendah dibawah 7 petanda seseorang bebas dari Diabetes? Pandangan ini tak benar yang menjadi gold standard adalah Glycated Albumin ,sebab orang yang berpenyskit darah HbA1c tak bisa diukur,Sampai hari ini semua pasien masih terfokus tentang parameter HbA1c, bila nilai diatas 6,5 maka dikatakan dia sakit gula.Apa ini merupakan tolak ukur untuk penderita Diabetes ,mari kita bahas….

Dalam event 11 IDF-WPR Congress di Taiwan ,26-30 Oktober 2016 yang lalu, Parameter HbA1c masih merupakan acuan untuk skrening Diabetes Mellitus. Ada 2 versi menetapkan nilai HbA1c ;
1.ADA (America Diabetic Association) menetapkan Nilai normal HbA1C <7% 2.IDF(International Diabetic Federation) menetap HbA1C <6,5% Setiap detik Dunia Kedokteran selalu ada hal penemuan baru bagi kesehatan ummat manusia,seperti penemua parameter Glycated Albumin (GA) juga sebagai tolak ukur kemajuan pengobatan DM Dengan ada parameter Glycated Albumin (GA) dan parameter HbA1C sebagai tolak ukur untuk keberhasilan pengobatan DM manakah yang lebih sensitif diperdebatkan dalam event ilmiah ini. Setiap penderita diabetes melitus perlu melakukan pemantauan status glikemiknya dengan teratur untuk mencapai status kendali yang baik agar supaya tidak terjadi penyulit. Selama ini pemantauan dilakukan dengan pemeriksaan kadar glukosa darah baik puasa, atau post prandial, kurva harian maupun kadar hemoglobin glikat (HbA1c). Kadar glukosa menggambarkan kondisi jangka pendek, beberapa hari saja, sedangkan kadar HbA1c menggambarkan kadar glukosa 2-3 bulan sebelumnya. Status kendali yang baik adalah bila kadar glukosa maupun kadar HbA1c keduanya mencapai nilai sasaran yang diinginkan sesuai panduan. Seringkali terjadi kadar glukosa sudah mencapai status kendali tetapi kadar HbA1c masih di atas nilai batas sasaran. Dalam hal ini dokter dan pasien perlu menunggu sampai pemeriksaan HbA1c berikutnya yang biasanya setiap 3 bulan. Diiginkan parameter yang dapat dilakukan dan memberikan informasi lebih cepat. Albumin Glikat (GA) tampaknya mampu mengisi "kekosongan" tersebut. GA terbentuk oleh reaksi antara glukosa dengan albumin seperti juga HbA1c antara glukosa dengan hemoglobin. GA juga awalnya berbentuk enol bersifat reversibel, akan terurai kembali jika kadar glukosa yang tinggi kembali ke kadar normal, tetapi akan berubah oleh reaksi Amadori menjadi bentuk keto yang ireversibel, tidak terurai kembali, dan menggambarkan satus glikemik. Sesuai dengan masa paruh albumin maka GA menggambarkan kadar glukosa 2-3 minggu sebelumnya, lebih cepat daripada kadar HbA1c. Oleh karena itu GA dapat memantau perubahan kadar glukosa yang lebih cepat. 1. APA ITU TEST HbA1c ? HbA1C adalah konsentrasi Haenoglobin(Hb) tergkikasi yang tergantung pada gula darah dan masa hidup eritrosit dan dinyatakan dalam %tase. International Expert Committe menetapkan pentingnya pemerksa HbA1C berperan dalam skrening diagnosa penyakit DM Tes HbA1c adalah pemeriksaan untuk mengukur rata-rata kadar gula darah selama tiga bulan.Pemeriksaan ini juga disebut dengan tes glikohemoglobin dan biasa dilakukan untuk mendiagnosis dan memantau keberhasilan terapi diabetes melitus. HbA1c adalah hemoglobin yang berikatan dengan molekul glukosa. Hemoglobin memiliki masa hidup sekitar 120 hari. Oleh karena itu, tes HbA1c dapat menggambarkan perkiraan kadar rata-rata gula dalam darah selama tiga bulan.Itu sebabnya, seseorang yang dicurigai memiliki diabetes akan menjalani tes ini sebagai pemeriksaan awal dan akan mengulanginya dalam waktu 3 bulan ke depan. Sebagaimana dikutip dari laman American Diabetes Association, berikut adalah kategori hasil pemeriksaan HbA1c. HbA1c normal: <5,7% HbA1c prediabetes: 5,7-6,4% HbA1c diabetes: ≥ 6,5%. Jika hasil HbA1c di atas normal dan Anda belum pernah didiagnosis prediabetes atau diabetes, Anda perlu segera menerapkan pola hidup sehat agar kadar gula darah kembali normal. Kapan harus menjalani tes HbA1c? Setiap orang yang memiliki diabetes wajib melakukan pemeriksaan glikohemoglobin. Waktu terbaik untuk melakukan pemeriksaan HbA1c adalah 3 bulan sekali atau paling tidak setahun sekali.Selain pasien diabetes, orang yang direkomendasikan untuk melakukan pemeriksaan Hb1Ac adalah orang yang berisiko mengalami diabetes atau sebelumnya didiagnosis prediabetes. Secara umum, berikut adalah gambaran seberapa sering Anda harus melakukan tes. 1. Diabetes tipe 1: melakukan tes lebih sering, sebanyak 4 kali atau lebih dalam setahun. 2. Diabetes tipe 2, tidak menggunakan insulin, dan memiliki riwayat menjaga kadar gula darah dengan baik: perlu melakukan melakukan tes ini 2 kali setahun. 3. Diabetes tipe 2, menggunakan insulin, dan kesulitan menjaga kadar gula darah: perlu melakukan tes ini 4 kali atau lebih dalam setahun. 1.HbA1c tinggi Petanda gula semakin jelek dan kemungkinan timbul resiko kpmplikasi akan makin besar seperti JantungKoroner gagal jantung , stroke, gagal ginjal, kebutaan, neuropati, disfungsi ereksi dan gangren kakibusuk. 2.HbA1c rendah, Perlu diingat bahwa HbA1C rendah bukan berarti penderita DM itu bebas komplikasi namum akan beresiko rendah dibandingkan penderita HbA1C tinggi, Pemeriksa HbA1C tidak perlu puasa dan dapat diperiksa kapan saja. 2. APA ITU GLYCATED ALBUMIN (GA test) GA adalah penanda glikemik untuk diabetes melitus (DM) menunjukkan kadar rata-rata glukosa darah selama 1 bulan terakhir. Nilai GA rendah ketika glukosa darah rendah GA naik ketika glukosa darah tinggi. Glicated Albumin adalah albumin yang berikatan dengan glukosa. GA menggambarkan rata-rata glukosa darah 2-4 minggu sebelum pengukuran. Jumlah GA menurun jika kadar glukosa darah berkurang dan meningkat ketika kadar glukosa darah tinggi. GA merupakan suatu indeks kontrol glikemik yang tidak dipengaruhi oleh gangguan metabolisme hemoglobin dan masa hidup eritrosit seperti HbA1c. Glycated Albumin dijadikan pilihan untuk pemantauan status glikemik yang lebih cepat, sehingga diharapkan dapat mengantisipasi terjadinya komplikasi akibat DM lebih dini, dan memantau pemberian terapi lebih adekuat. Adanya keterbatasan pada pemeriksaan HbA1c tidak berpengaruh pada pengukuran albumin glikat, sedangkan keterbatasan pemeriksaan albumin glikat yaitu tidak menggambarkan kontrol glikemik secara tepat pada pasien dengan gangguan metabolisme albumin. Pemeriksaan Glyicated Albumin dilakukan saat inisiasi terapi untuk menentukan regimen pengobatan dan dosis serta untuk menilai efikasi pengobatan secara keseluruhan. Kadar GA diperoleh dengan membandingkan nilai albumin yang berikatan dengan glukosa (glycated albumin), dan nilai total albumin dalam darah, sehingga hasil akan diperoleh dalam persen (%).%GA = persentase GA GA = konsentrasi GAAlb = konsentrasi Albumin Nilai Normal Glycated Albumin Nilai Normal : 11-16 % Keterbatasan Pemeriksaan Glycated Albumin Pengukuran Glycated Albumin juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor sehingga dapat menyebabkan : Nilai GA Rendah Palsu 1. Sindrom nefrotik (proteinuria > 3,5 g/hari)
2. Hipertiroid
3. Pengobatan Steroid
4. Obesitas Severe (berat)
5. Emaciation – penurunan BB akibat kehilangan lemak subkutan (malnutrisi berat)

Nilai GA Tinggi Palsu
1. Hipotiroid
2. Sirosis

PERBEDAAN HbA1c dengan GLYCATED ALBUMIN
1. Kadar GA perbandingan antara albumin glikat dan total albumin.
Kadar HbA1c perbandingan antara hemoglobin glikat dan total hemoglobin.
2. GA merupakan parameter rata-rata glukosa darah lebih pendek dibandingkan dengan HbA1c.
GA menunjukkan rata glukosa darah dalam waktu 2 -4 min (sesuai waktu paruh albumin, 2-4 minggu).

HbA1c mengukur rerata glukosa darah selama 2 – 3 bulan sesuai waktu paruh hemoglobin, HbA1c sangat dipengaruhui oleh Kondisi Albumin Bila terganggu seperti pada pasien gagal ginjal yang menjalani hemodialisa, thalasemia, anemia kehamilan
3. GA merupakan penanda glikemik yang baik untuk memonitor kondisi diabetesi. Dengan waktu paruh yang lebih pendek, GA dapat menggambarkan kadar glukosa rata-rata pasien pada saat menjalani pengobatan. GA dapat menangkap fuktuasi glukosa darah secara cepat dan nyata dibandingkan HbA1c.

Nilai normal GA ialah 11 – 16%.
Nilai cut-off dari GA pada diabetes mellitus dengan hemodialisis ialah 20%.
Nilai cut-off dari GA pada diabetes mellitus dengan kecenderungan kejadian kardiovaskular dan hipoglikemia pada hemodialisis ialah 24%.

Keunggulan GA dibandingkan HbA1c :
1.Datang periksa ke dokter tiap bulan
2.Pertama kali terdiagnosa DM.
3.Kadar gula darah tidak terkontrol/fuktuatif.
4.Tidak diipengaruhi oleh kelainan hemoglobin

Kadar GA sangat dipengaruhi oleh nilai Albumin tubuh maka pada kasus Malnutrisi berat n hipoalbuminuria GA sedikit bias beberapa kondisi khusus GA jauh lebih spesifk n efektif pada
A. Ibu Hamil karena gangguan hormonal n penurunan besi nilai HbA1.c terganggu menjadi lebih tinggi.
B. kasus Haemodialisis karena usia sel darah merah pendek menyebabkan nilai HbA1c rendah Di Jepang setiap kasus Haemodialisa diwajibkan pemeriksa dengan parameter GA karena lebih stabil
Sekilas info, semoga bermanfaat
RobertoNews 1246《25.2.22(07.30)》
• Praktisi Dokter & Penulis Ilmu Kesehatan

beritalima.com

Pos terkait