SIDOARJO, beritalima.com – Jika Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) menggelar lomba kader perempuan setia, bisa jadi Choirul Anna nominatornya. Ibu 2 anak dari Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, ini mengaku sudah 11 tahun mengabdi di Partai Hanura Sidoarjo.
Pengagum berat Wiranto ini tak pernah surut keinginan memperbaiki Sidoarjo dan masyarakatnya bersama Hanura. Baginya, Hanura-lah yang bisa dipercaya masyarakat mewujudkan cita-cita.
Kendati 2 kali Pemilihan Legislatif (Pileg) sebelumnya belum mendapat kepercayaan masyarakat sebanyak yang diharap, kali ini Choirul Anna kembali maju sebagai Caleg DPRD Kabupaten Sidoarjo Dapil Kecamatan Candi, Tanggulangin, Jabon dan Porong.
“Kali ini harus jadi,” optimisme Anna saat ditemui beritalima.com, Selasa (24/9/2018) sore.
Dua hal yang melatarbelakangi keinginan kuatnya, pertama kondisi Sidoarjo dan masyarakat yang belum banyak berubah baik, serta ketidakpuasannya pada anggota dewan sekarang yang sulit ditemui rakyat.
“Mbok ya kalau sudah jadi dewan jangan sulit ditemui,” kritik Anna. “Lha ditemui saja sulit, apalagi memperjuangkan hak rakyat,” tambah Wakil Sekretaris DPC Partai Hanura Kabupaten Sidoarjo ini.
Lebih dari itu, keyakinan Anna akan terpilih dalam Pileg 2019 mendatang, juga karena selama ini dirinya sudah lebih banyak berbuat pada masyarakat. Di antaranya, penggerak PKK ini telah berusaha menghidupkan kembali Usaha Kecil Menengah (UKM) warga Tanggulangin dan Kedungbendo yang mati karena korban Lumpur Lapindo.
Dituturkan, para produsen dompet dan kerajinan tangan yang dulu tumbuh subur di dua wilayah itu, karena Lumpur Lapindo, kini banyak beralih usaha dagang di pasar. Kondisi ini membuat perekonomian mereka tidak lebih baik dari usaha sebelumnya.
Melihat itu, Anna kerap mengedukasi, memberi pelatihan dan memotivasi mereka untuk kembali ke usaha pembuatan dompet dan kerajinan tangan lainnya. Menurut Anna, keinginan mereka untuk itu sebenarnya ada, akan tetapi terbentur pada sektor modal. Anna berharap Pemerintah maupun perusahaan-perusahaan besar di Sidoarjo peduli hal ini.
Anna menegaskan, wanita itu harus pintar. Baik sebagai istri maupun ibu bagi anak-anaknya, wanita harus pintar untuk menggapai kebahagiaan dan kesejahteraan, tidak hanya bagi diri sendiri, tapi juga bagi keluarga terutama anak-anaknya, generasi masa depan.
“Supaya pintar tentu lewat jalur pendidikan,” ujar istri karyawan developer ini. “Karena itu, kalau nanti saya jadi dewan, saya akan memperjuangkan hak-hak perempuan, karena peran perempuan itu sangat penting bagi generasi masa depan,” ujar Sarjana Komputer ini.
Satu hal lagi yang disampaikan Anna, tentang prinsip hidupnya yang bak mentari, yang selalu bersinar memberi manfaat dan tak pernah ingkar janji sampai kiamat. (Ganefo)