Percepat Pembangunan Infrastruktur Lembata

  • Whatsapp

LEWOLEBA, beritalima.com – Untuk membuka isolasi fisik wilayah ini, diperlukan infrastruktur yang memadai seperti jalan, pelabuhan dan bandar udara. Tujuannya agar kawasan ini tidak lagi terisolir, mudah dijangkau para pengunjung yang datang. Biarlah Puncak Hari Nusantara kali ini  memiliki  jejak kehadiran, bermanfaat  untuk meretas isolasi dan menghidupkan denyut  ekonomi  masyarakat di kawasan ‘Altaka.’ Mari percepat pembangunan infrastruktur.

Demikian Gubernur NTT, Frans Lebu Raya dalam sambutannya pada Acara Pembukaan Hari Nusantara, Selasa, (13/12) bertempat di Pelabuhan Laut Lewoleba, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.

Gubernur Lebu Raya juga mengatakan,  kehadiran para tamu undangan telah menegaskan bahwa, sekalipun Lewoleba merupakan wilayah terpencil di NTT, akan tetapi ia tidak merasa sendirian, di antara sesama anak bangsa.

Menurut Gubernur, Lembata dengan berbagai keterbatasan, termasuk minimnya jumlah hotel, hanya enam hotel dengan 167 kamar, tetapi Lembata siap menerima tamu sebanyak 5.000 orang.

“ Kami berusaha menjadi tuan rumah yang baik dengan apa yang kami miliki.  Untuk menunjukan inilah kondisi aktual bagian lain dari Indonesia” kata Frans Lebu Raya.

Sebagai informasi, untuk menyambut Hari Nusantara 2016 itu, rumah warga setempat juga dijadikan sebagai tempat penginapan.

Gubernur juga  memperkenalkan beberapa obyek wisata sebagai destinasi wisata NTT pada saat itu. Tak lupa, ia mengucapkan terimaksi kepada semua pihak yang telah mengambil bagian dalam menyukseskan Hari Nusantara yang mengusung tema ‘Tata Kelola Potensi Maritim Nusantara yang Baik Menuju Poros Maritim Dunia.’

“ Mari membangun Lembata, mari membangun NTT, mari membangun Indonesia, agar NTT tetap merasa bangga bernaung di bawah payung merah putih” katanya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI Jendral TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan yang mewakili Presiden RI, Joko Widodo, dalam sambutannya mengatakan bahwa Indonesia tengah memfokuskan pembangunan infrastruktur. Fokus ini dimaksudkan untuk meretas isolasi di bagian Barat, Tengah dan Timur Indonesia. Pengalihan subsidi BBM merupakan salah satu strategi pemerintah untuk pembangunan infrastuktur. Selain itu pembangunan infrastruktur jalan dan Bandara di Lembata menjadi perhatian serius pemerintah saat ini.

Dengan dukungan infrastruktur maka transportasi menjadi lancar, orang bisa dengan mudah datang dan berwisata di Lembata.

“ Sumbawa-NTT telah ditetapkan sebagai lumbung pangan bagi Indonesia, karenanya, kebijakan subsidi pupuk Pemerintah bagi petani harus juga diperhatikan” harap Luhut.

Dalam kesempatan pagi itu, Luhut juga menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia menyiapkan program beasiswa kepada pelajar, khusus wilayah Indonesia Timur. Perhatian Pemerintah di bidang pendidikan melalui Kartu Indonesia Pintar, juga dilakukan, agar anak yang tidak mampu secara ekonomi harus tetap bersekolah. Anak-anak bahkan diberi kesempatan untuk studi di Perguruan Tinggi ternama seperti UI dan UGM sampai pada studi di luar negeri.

“ Saya bukan berasal dari keluarga mampu, ibu tidak tamat SD dan ayah saya seorang supir bus. Tetapi, dengan semangat dan ketekunan, saya bisa menjadi seperti ini” ungkap Luhut sembari bertutur tentang kisah hidupnya.

Ia menegaskan konsep pembangunan yang dimulai dari pinggiran, sesuai semangat Nawacita. Kawasan terpencil, perbatasan menjadi perhatian utama, termasuk Kawasan Timur Indonesia. Membangun dari pinggiran mulai dari Papua, Papua Barat, NTT dan Maluku. Tol Laut diupayakan bisa menghubungkan Indonesia Timur, untuk melayani kebutuhan masyarakat.

Acara Hari Nusantara itu dipadati oleh setidaknya 5.000 orang, baik para undangan maupun masyarakat yang datang dari berbagai desa di Pulau  Lembata. Hari Nusantara tahun ini, juga dimeriahkan dengan atraksi budaya, Tarian Kolosal ‘Kembang Setaman’ yang diperankan oleh 140 pelajar dan 10 pemusik binaan Taman Budaya Provinsi NTT. Pada akir acara, para TNI prajurit Angkatan Laut menampilkan kebolehan mereka melalui atraksi parade kapal perang, kapal negara, kapal perintis, kapal nelayan serta 14 penerjun payung. Ada juga acara pemberian penghargaan kepada kapal berprestasi dan penyerahan bantuan dana pembangunan serta Masjid. (Ang)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *