SURABAYA, Beritalima.com |
Anggota DPRD provinsi Jatim devisi Banggar (Badan Anggaran) melakukan kunjungan kerja ke Bali. Adapun tempat yang menjadi singgahan adalah Dinas Perhubungan dan Dinas Tenaga Kerja dan SDM. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua fraksi Nasdem Muzammil Safi’i, Kamis (19/3/2020)
Anggota Komisi A tersebut mengatakan ada beberapa hal yang ingin kita ketahui. Mungkin bisa menjadi satu contoh yang ada di Jawa Timur untuk menentukan kebijakan.
“Bagaimana membangun hubungan sinergitas antara Jawa Timur dengan Bali. Bali itu kan berbatasan kita dengan Perpres nomer 80 tahun 2019. Kita nantinya akan memperoleh proyek atau program yang cukup besar. Ada 218 proyek yang sudah ditetapkan di dalam profesi itu. Tapi secara garis besar meliputi beberapa aspek,” terang Muzammil.
“Yang pertama aspek investasi.
Bagaimana mendorong investasi di Jawa Timur itu meningkat, sehingga perekonomian terangkat. Kedua terkait dengan pariwisata. Pariwisata ini tentunya baik pariwisata maupun investasi, membutuhkan infrastruktur yang memadai,”sambung Muzammil.
“Beberapa objek wisata yang menjadi andalan yang sudah masuk di dalam program ini adalah Bromo, Tengger kawasan Bromo, Tengger Pasuruan. Kemudian kawasan Wilis itu yang akan diputus menjadi daya tarik wisata di Jawa Timur. Karena Bromo itu dengan sunrise-nya menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara. Tapi disitu infrastrukturnya kurang memadai, itu yang pertama,”tukas Muzammil.
“Yang kedua, manajemen ini masih perlu di tata, artinya manajemen promosi, yaitu perlu dihitung program pengembangan Bromo Tengger yang menjadi utama sekarang. Kita ketahui bahwa masyarakat internasional itu kan tahunya hanya Bali. Sementara Jawa Timur yang sekarang sebagai transit. Nah bagaimana membangun sinergitas antara Jawa Timur dengan Bali. Untuk itu kita ketemu dengan Dinas Perhubungan terkait dengan perencanaan mengatur tentang lalu lintas,”urai Muzammil.
Lebih lanjut Muzammil menuturkan bahwa lalu lintas para turis, baik itu melalui darat, udara, maupun laut. Di sana itu nampaknya sudah mempunyai perencanaan yang cukup matang.
“Dengan membangun rel kereta api, membangun bandara lagi, dan sebagainya. Nah ini bagaimana untuk sinergikan antara Jawa Timur dengan Bali itu sehingga wisatawan ini jangan ke tempat lain tapi juga mengunjungi wisata yang ada di Jatim,”jelas Muzammil.
“Yang perlu ada tindak lanjut itu, yang terkait dengan perizinan. Perizinan di Bali nampaknya masih belum optimal. Terutama di dalam rangka perizinan pertambangan. Pertambangan mereka itu belum siap,”lanjut Muzammil.
“Perpres 80/2019 itu bisa kita konsep secara matang, namun dengan pembiayaan skema pemberian pembiayaan yang sudah ditentukan oleh profesi itu, dan bagaimana membangun sinergitas antara Jawa Timur itu dengan Bali. Dalam konteks, Perhubungan disana memberikan kemudahan-kemudahan kepada para wisatawan,”ujarnya.
Muzammil menyebutkan bahwa sekarang ini Indonesia sudah terjangkit Coronavirus Covid 19, sehingga frekuensi wisatawan mulai menurun.
“Sektor pariwisata di sana itu menjadi penghasilan utama bagi seluruh penduduknya. Kalau wisatanya sepi, otomatis penghasilan semua penduduk akan mati. Sekarang malah bus pariwisata tidak diperbolehkan masuk. Bandara juga hanya melayani penerbangan domestik. Semoga musibah Coronavirus Covid 19 ini segera berakhir. Dan aktivitas kembali berjalan lancar, sehingga roda perekonomian masyarakat Indonesia kembali bangkit, “pungkasnya. (yul)