Perceraian

  • Whatsapp

Oleh:
Rudi S Kamri

Perceraian adalah titik kulminasi dari bola salju yang bergulung-gulung yang menghantam bahtera rumah tangga seseorang. Perceraian adalah proses yang solusi perbaikannya tersumbat oleh ego yang menggumpal. Dan perceraian adalah jalan keluar tersulit dari beberapa pilihan alternatif terburuk yang dihadapi.

Tidak ada perceraian yang sempurna. Semua perceraian pasti berakhir luka yang menganga, khususnya bagi anak-anak. Luka yang harus disembuhkan dengan kesabaran, kerendahan hati dan pengendalian ego yang luar biasa berat. Dan itu tidak mudah dan perlu waktu yang cukup lama.

Berbagai agama mempunyai perspektif berbeda tentang perceraian. Ada yang berpendapat apa yang sudah dipersatukan Tuhan jangan dipisahkan oleh manusia. Dalam agama Islam perceraian dikatakan tindakan yang diperbolehkan tapi sangat dibenci Allah. Ajaran agama lain mungkin ada perspektif berbeda dalam menyikapi perihal perceraian ini.

Perceraian itu apapun penyebabnya, adalah luka yang sangat menyakitkan. Suatu rencana perjalanan panjang yang begitu sempurna kita persiapkan, namun harus terhenti seketika sebelum di garis finish !!!

Tidak ada manusia waras dimanapun yang menghendaki perceraian. Kalau pun akhirnya harus terjadi perceraian pasti ada peristiwa luar biasa yang terjadi dan sangat tidak dikehendaki. Dan itupun pasti melalui pemikiran yang dalam, rentetan doa yang khusuk, drama yang bertalu-talu dan pertimbangan pribadi yang sangat dalam.

Namun perceraian terkadang lahir dari suatu keberanian yang tersumbat berpuluh-puluh purnama. Keberanian mengambil sebuah keputusan maha berat adalah episode tersulit dari etape perjalanan kehidupan sebuah keluarga.

Perceraian meskipun sangat dramatikal dan mengenaskan terkadang juga merupakan sebuah awal dari deklarasi kemerdekaan seseorang atas penindasan psikologis dan bahkan fisik yang dialami bertahun-tahun.

Sedangkan di sisi lain banyak orang yang berlindung dibalik keharmonisan padahal sejatinya kondisi rumah tangganya sudah remuk redam, berdarah-darah. Banyak orang merasa terbelenggu dan tidak berani mengambil keputusan. Entah tidak punya keberanian, merasa tidak punya pilihan, alasan teologis atau alasan pribadi lainnya.

Kompleksitas masalah perceraian sangat rumit. Jadi tidak bisa disederhanakan dengan analisa yang tanpa data dan tanpa fakta empiris. Jangan pula dengan dalih apapun, kita viralkan masalah perceraian orang lain. Untuk alasan apapun. Kalau anda melakukan, anda seolah sedang berkaca di cermin retak.

Orang yang berjiwa penuh kasih pasti memikirkan dampak negatif pemberitaan perceraian terhadap anak-anak korban perceraian. Apalagi ada sebagian orang yang mempublikasikan berita perceraian dengan penuh dendam dan menghakimi dengan penuh prasangka dan spekulasi tanpa data. Mungkin orang itu harus berkaca dan introspeksi diri, apakah rumah tangganya sudah begitu sempurna dan tanpa cela ??? Jangan-jangan…….

Namun meskipun perceraian itu adalah tragedi kehidupan yang patut disesalkan tapi bukan sebuah kiamat, bukan juga sebuah akhir. Terkadang merupakan awal dari sebuah perjalanan kehidupan…..

Salam SATU Indonesia
09012018
06022020 (Repost)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait