KUPANG, beritalima.com – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar Pertemuan Tahunan Bank Indonesia, Selasa (17/12/2019).
Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (BI) NTT tahun 2019, yang berlangsung di Kantor Perwakilan BI NTT tersebut, dihadiri Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur, Josef A. Nae Soi, Ketua DPRD NTT, Emilia Nomleni, pimpinan bank, serta undangan lainnya.
Tema Pertemuan Tahunan ini adalah “ Sinergi Tranformasi dan Inovasi Menuju Indonesia Maju” sebagaimana telah disampaikan oleh Gubernur BI di Jakarta pada tanggal 28 November 2019.
Sebuah tema yang sangat relevan menjadi strategi dalam memperkuat ketahanan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional menuju Indonesia Maju sekaligus menghadapi ketidapastian ekonomi global.
Kepala Perwakilan BI Provinsi NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja dalam pidatonya mengatakan, perekonomian NTT sepanjang tahun 2019, tumbuh relatif stabil. Konsumsi rumah tangga tumbuh stabil didukung oleh terkendalinya inflasi sepanjang tahun 2019.
Demikian pula kinerja investasi terus terjaga, didorong oleh pembangunan infrastruktur pemerintah serta investasi swasta, terutama di bidang kelistrikan, perkebunan, dan pariwisata.
“ Namun demkina, satu hal yang perlu kita waspadai adalah, masih tingginya impor antardaerah, sebagai cerminan besarnya ketergantungan wilayah kita terhadap provinsi lain, sehingga berkontribusi negatif, terhadap pertumbuhan ekonomi NTT,” kata Nyoman.
Dikatakan Nyoman, dari sisi lapangan usaha, sektor pertanian, konstruksi, perdagangan, serta administrasi pemerintah, masih menjadi kontributor utatama pertumbuhan ekonomi NTT. Sementara it, sektor pariwisata yang tercermin dari penyediaan akomodasi dan makan minum, terus menunjukkan kinerja positif.
Stabilitas perekonomian dan momentum pertumbuhan tetap berlanjut sampai akhir tahun. Pertumbuhan ekonomi Provinsi NTT pada tahun 2019, kami perkirakan pada kisaran, 5% s.d 5,4% (yoy) lebih tinggi dibandingkan tahun 2018 sebesar 5,13% (yoy). (L. Ng. Mbuhang)