SURABAYA, beritalima.com – Perempuan berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, karena banyak yang menjadi pekerja maupun pengusaha industri mikro dan kecil. Saat ini persentase perempuan sebagai pengusaha sebesar 41,44 %, sedangkan laki-laki sebesar 58,56 %.
“Kondisi ini membuktikan jika perempuan diberi kesempatan, peluang dan dukungan, akan mampu menjadi wirausaha yang tangguh, mandiri serta berdaya saing.
Hal itu disampaikan isteri Wakil Gubernur Jatim Hj. Fatma Saifullah Yusuf ketika membuka pelatihan kewirausahaan bagi Kerukunan Isteri Bank Jawa Barat (Kibar BJB) se Indonesia, di Hotel Wyndham Surabaya, Selasa (17/10)
Menurutnya, untuk menjadi negara maju, Indonesia sedikitnya membutuhkan 2 % penduduknya menjadi wirausahawan, namun hingga saat ini belum mampu diwujudkan. Era reformasi merupakan momen tepat untuk menghilangkan hambatan dalam pemberdayaan perempuan, termasuk dalam bidang ekonomi. Re-orientasi pembangunan ke arah kesetaraan gender yang telah menjadi acuan penyusunan program harus diimplementasikan dengan baik.
Kaum perempuan, lanjutnya, merupakan salah satu segmen penduduk dalam pembangunan yang memiliki jumlah seimbang dengan jumlah laki-laki dan merupakan potensi/ modal besar yang dimiliki perempuan untuk meningatkan kualitas SDM maupun posisinya sejajar dengan laki-laki.Saat ini, sudah banyak perempuan bergelut dalam UKM.
Pelatihan kewirausahaan ini menurutnya penting, karena banyak perempuan yang memiliki jiwa kewirausahaan, atau meneruskan usaha keluarganya dan memiliki ketrampilan turun menurun.
Selain itu, kegiatan UKM merupakan usaha tambahan untuk meningkatkan taraf hidupi juga sebagai upaya untuk meningkakan aktualisasi diri dan profesional. Yang penting, banyak aktivitas UKM digabungkan dengan kerja domestik, sehingga perempuan tidak perlu keluar rumah dan tidak meninggalkan perannya di ruang domestik.
Pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi melalui penciptaan wirausaha baru, merupakan pilihan yang baik. Oleh sebab itu, ciptakan peluang usaha untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Peluang tersebut harus atraktif, tahan lama, waktu yang tepat, serta terikat dengan produk dan layanan yang menciptakan nilai bagi pelangan atau pengguna akhir.
Agar peluang usaha memiliki ciri-ciri tersebut, menurut Fatma Saifullah Yusuf window of opportunity harus terbuka untuk jangka waktu yang relatif lama, feasible, memberikan keunggulan kompetitif, menguntungkan dengan return yang menjanjkan, serta menjanjikan tingkat pertumbuhan tinggi di masa-masa mendatang.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama Ketua KIBAR Heni Ahmad Irfan mengatakan, misi KIBAR menjadikan isteri pegawai bank BJB menjadi isteri yang mampu mendukung suami dan berperan membina keluarga sejahtera dengan mengisi kegiatan sehari-hari yang menghasilkan uang.
Pelatihan kewirausahaan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan membentuk kepribadian anggota KIBAR untuk mulai melihat peluang bisnis yang ada. (rr).