SURABAYA, beritalima.com- Setelah sebelumnya memberikan bantuan kursi roda untuk Silvia Riyanti yang mengalami tumor ganas (9/7) , Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Perempuan Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (PT HKTI) Jawa Timur kembali membuat gebrakan aksi kepeduliannya.
Mengingat, Jawa Timur berpredikat sebagai lumbung pangan nasional. Webinar tersebut bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Jawa Timur.
Perempuan Tani Jatim menilai perlunya ada intervensi dari Dinas Pendidikan Jatim untuk memperkenalkan dan membangun spirit agraris di kalangan millenial.
“Potensi agraris Indonesia, termasuk Jatim luar biasa. Ada 38.000 jenis tumbuhan yang bisa diproduksi untuk makanan, pakaian maupun obat-obatan. Karena itu harus ada regenerasi yang di masa depan melanjutkan pertanian di tanah air, ” tutur Ketua PT HKTI Jatim, Lia Istifhama, MEI, dalam website seminar daring (Webinar) dengan tema Menumbuh Kembangkan Spirit Agraris Kaum Millenial.
Lia melanjutkan, dunia pertanian ke depan harus bersinergis dengan teknologi. Mengingat situasi pun terus berubah dan berkembang. Contohnya, lahan pertanian yang semakin berkurang karena dipakai untuk memenuhi kebutuhan perumahan dan industri.
“Ke depan pertanian akan memaksimalkan lahan yang seminim-minimnya untuk mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin seperti hidroponik. Tentu hal itu ditunjang dengan metode pertanian non konvensional,” imbuh perempuan yang akrab disapa Ning Lia tersebut.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Jatim, Dr. Ramliyanto, SP, MP mengungkapkan perlu menanamkan motivasi kepada generasi millenial kalau jadi petani itu keren. Karena itu pertanian harus diperkenalkan sejak dini, baik oleh orangtua maupun sekolah.
Ia mencontohkan, sekolah bisa melaksanakan kunjungan siswa ke tempat pengembangan pertanian. Kebetulan di Jawa Timur ada Lab Pertanian di Sidoarjo, Jatim juga punya Pasar Modern sekaligus pengembangan produk pertanian, Puspa Agro.
“Di beberapa daerah bahkan ada pelajaran berbasis pertanian yang masuk dalam muatan lokal. Tapi yang terpenting motivasinya harus dibangun kepada siswa kalau petani itu keren dan bertani menyenangkan,” kata Ramli.
Acara webinar tersebut diapresiasi oleh Ketua Umum DPN (Dewan Pimpinan Nasional) PT HKTI, Dian Novita Susanto, M.Si, yang hadir memberikan sambutan.
“Webinar seperti ini merupakan momentum menguatkan komitmen spirit agraris, mengingat Indonesia merupakan negara yang kaya akan potensi agraris. Bahkan, PDB (Produk Domestik Bruto), 20 % dari sektor pertanian. Dan hampir 50% sektor ini menyerap tenaga kerja. Jadi harus terus kita kuatkan spirit mengembangkan pertanian. Kalau bicara kalangan millenial, maka tagline ‘petani itu keren’ harus semakin kita dengungkan”, ujarnya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Dr. Ir. Wahid Wahyudi, MT menyampaikan tentang spirit agraris pada kaum millenial yang harus ditumbuhkembangkan agar predikat Jatim sebagai Lumbung pangan nasional tetap bisa berlanjut:
“Tema webinar ‘menumbuhkembangkan spirit agraris kaum millenial’ memiliki nilai yang sangat urgent, mengingat Jatim memiliki potensi untuk menjadi provinsi agro industri yang sekaligus provinsi penyumbang pangan nasional yang dominan. Saya sendiri hari ini berhalangan sehingga webinar diwakilkan oleh sekretaris Dindik Jatim”, ujarnya di sela-sela kegiatan mendampingi Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengunjungi Ponorogo dan Madiun.
Webinar PT HKTI Jatim tersebut dipandu oleh aktivis sosial, Mahathir Mohammad. Pesertanya tak hanya kader Perempuan Tani HKTI Jatim, ada juga guru, pelajar, mahasiswa hingga ibu rumah tangga. Kegiatan ini didukung oleh Harian Bangsa, Berita Lima serta disiarkan melalui channel youtube Parle TV. (Red).