SANANA,beritaLima.com – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara Sejak 2015 lalu meresmikan Mesjid Raya Sanana, dengan maksud Mesjid tersebut telah rangkum pekerjaannya mencapai Seratus Persen (100%). Ternyata peresmian Mesjida Raya tersebut saat itu sebuah Kebohongan Pemerintah Kepsul terhadapa Masyarakat Maluku Utara (Malut) Khususnya Kepulauan Sula.
Berdasarkan data yang dikantongi dilapangan menyebutkaan saat ini pembanguna Mesjid Raya Sanana memasuki tahap ke 12 yakni proses penyelesaian Gedung Mesjid dan 4 buah Menara. Sementara 4 buah menara telah dibangun melalui Anggaran APBD-P, 2015 lalu, kini 4 menara tersebut masuk dalam pemasangan rangka, sementara 2 buahnya lagi belum mendekati penyelesaian. Alhasil Menara dengan ketinggian 45 Meter dianggarkan Rp 14 Milyar itu belum juga diselesaikan dan saat ini pekerjaan Mesjid Raya Sanana memasuki tahap ke 12.
Penanggung Jawab Proyek Pembangunan Menara, Baram Rabu (11/5) di dalam Mesjid Raya Sanana, mengatakan, pekerjaan 2 menara yang masih terlihat rangka baja itu sementara di kerja struktur bajanya dan setiap hari kayawan terus bekerja. Sedangkan panel semua sudah dicetak untuk itu, rangka baja sudah di siapkan menunggu pemasangan pasang panel nya, pekerjaan ini agak terlambat soalnya semua alat dipakai manual dan kerja diketinggian untuk itu tidak semua orang bisa melakukan pekerjan itu, Katanya.
“Iya 2 buah menara sudah hampir selesai dikerjakan, sementara 2nya lagi dalam pemasangan rangka tapi sudah hampir selesai, pekerja tersebut agak lama karena semua alat kita pakai manual belum lagi ini kerja di ketinggian, sehingga semua pekerjaan extra hati-hati karena kerja itu belum tentu semua orang bisa. Yang membuat pekerjaan ini semakin terlambat lagi yaitu anggaran terlambat cair karena kontraktor (Hendarta Theys) kita kan lawan politik pilkada kemarin, ungkap Bram.
Selain itu lanjut Bram, pihaknya mengakui bahwa anggaran 4 buah menara dianggarkan sebesar Rp 14 milyar, melalui APBD- Perubahan 2015 lalu. Namun dirinya berusaha agar diselesaikan pada Tahun 2016 ini,jelas Penangung jawab Proyek Bram,(dino/ris)