Perguruan Tinggi Sebagai Garda Terdepan Pembangunan Revolusi Mental

  • Whatsapp

Wakil Gubernur Jawa Timur Drs. H. Saifullah Yusuf atau yang lebih biasa disapa Gus Ipul  mendampingi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Puan Maharani saat memberikan Kuliah Umum dengan tema Perguruan Tinggi dalam Mewujudkan Revolusi Mental, di Auditorium Widya Loka Universitas Brawijaya Malang, Selasa (27/9).

Pada kesempatan itu Puan sangat mengharapkan perguruan tinggi  dapat menjadi  garda terdepan pembangunan revolusi mental.  Perguruan Tinggi juga sebagai pembentuk generasi yang berkarakter. Yang artinya dapat merubah mindset atau pola pikir generasi muda menjadi generasi yang mempunyai daya saing, percaya diri, jujur, berkarakter, suka bergotong-royong atau bekerja sama demi mewujudkan generasi bangsa yang sejahtera.

Sebagai generasi muda yang hidup di kampus tentunya mereka hidup bersama dengan para generasi muda yang berasal dari berbagai suku bangsa seluruh Indonesia. Hal tersebut menurut Puan merupakan sebuah proses, bagaimana cara berkomunikasi dengan berbagai macam suku bangsa yang mempunyai berbagai macam budaya pula. “ Kehidupan kampus merupakan salah satu kehidupan yang mengajarkan pembentukan revolusi mental,” ungkapnya. Karena hidup dengan generasi yang berbeda budaya tentunya memerlukan waktu untuk memahami dan menerima perbedaan. Perbedaan budaya  bisa menimbulkan permasalahan karena didalamnya terjadi ketidaksamaan persepsi makna kehidupan.

“Disampaikan pula bahwa peran pemuda sangat diperlukan dalam pembentukan negara dimasa datang, kehidupan yang lebih baik untuk anak cucu. Jadikan jaring-jaring pertemanan sebagai ajang untuk pembelajaran pembentukan revolusi mental,” pintanya. Dicontohkan gerakan posistip dari gerakan revolusi mental yang mudah adalah jangan membuang sampah di sebarang tempat, budaya tertib untuk antri, menerima tamu dengan tersenyum.

Menurutnya, diperlukan revolusi mental karena terjadi beberapa hal yang muncul saat ini. Yaitu maraknya praktek  ketidakjujuran, di bidang ekonomi negara kita tertinggal dengan negara lain karena tumbuhnya individualisme, terjadinya krisis identitas bangsa karena tumbuhnya ego individu.

Sebelum mengakhiri sambutannya, Puan berpesan agar perguruan tinggi  tidak hanya membentuk generasi cerdas, tetapi juga mampu menjadi agen perubahan, melahirkan generasi yang berkarakter, memperjuangkan negara menjadi lebih sejahtera, bebas korupsi, bebas plagiat. Hal tersebut dapat tercapai apabila ada kerjasama diantara  seluruh Civitas Academica.

Sementara itu Rektor Universitas Brawijaya (UB)Malang Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, MS mengatakan bahwa UB saat ini merupakan salah satu perguruan tinggi yang diminati generasi muda. Jumlah mahasiswa saat ini mencapai 61 ribu. Sedangkan untuk tahun 2016 terdapat 200 ribu pendaftar dan yang diterima sejumlah 12.065 mahasiswa.

Perguruan tinggi mempunyai tiga beban. Yaitu sebagai tempat  pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Untuk tempat pendidikan mengajarkan ilmu pengetahuan, ketrampilan dan pembentukan tingkah laku. Untuk pembentukan tingkah laku, PT merasa berat melakukan sendiri, sehingga diperlukan pihak-pihak yang berkompeten untuk ikut membantunya, sebagaimana yang dilakukan oleh Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI.  (*).

 

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *