SURABAYA, beritalima.com – Jawa Timur kembali menasbihkan diri sebagai provinsi dengan ribuan prestasi gemilang di bidang pendidikan. Terbaru adalah Mahasiswa Departemen Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Muhammad Irsan Agustian menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia dalam acara Student Energy Summit di Merida, Mexico selama lima hari yang akan dimulai pada 13 Juni 2017.
Irsan mengaku, dirinya mengetahui kegiatan level internasional itu sejak dua tahun lalu saat diadakan di Bali. “Dulu teman saya dari universitas lain mengikuti event terbesar untuk mahasiswa se-dunia itu,” terangnya, ditemui di ITS, Kamis (19/1).
Sejak saat itu, Irsan pun bertekad untuk mengikuti Student Energy Summit. Irsan merupakan penerima beasiswa dari perusahaan Total pada periode 2015/2016. Sehingga ia mendapatkan newsletter setiap bulannya. “Ketika Total mengirimkan newsletter yang menginformasikan program My Total Campus Challenge, saya pun langsung tertarik,” ungkap Irsan.
Pemenang dari kegiatan My Total Campus Challenge tersebut mendapatkan bantuan berupa sponsor dari pihak Total. Lewat lomba tersebut, Irsan mendapatkan kehormatan untuk mengikuti Student Energy Summit. Sebelum lolos ditunjuk mewakili Indonesia, Irsan berangsur-angsur melewati beberapa tahapan seleksi. Tahap pertama, dirinya harus masuk dalam sembilan besar dari seluruh peserta di dunia yang berjumlah 400 peserta.
Kemudian dari sembilan besar tersebut hanya diambil satu perserta yang paling banyak mendapatkan votes dari foto atau video yang ditampilkan. “Lomba ini sebenarnya sederhana, hanya upload foto atau video berdurasi sepuluh detik yang bertemakan renewable energy yang diimplementasikan di kampus,” terangnya.
Irsan sendiri mengambil tema elecrtic vehicle yang terdiri dari bus listrik, mobil listrik, dan juga motor listrik yang ada di kampus ITS. “Tujuan saya ingin memperkenalkan pada masyarakat bahwasannya kampus ITS juga memiliki teknologi semacam ini,” ujarnya bangga.
Irsan sempat mengalami kendala ketika pengambilan voting. “Sebelumnya pengambilan voting ini sempat ditutup secara tiba-tiba, lalu saya mengonfirmasi penutupan yang belum sesuai waktu yang ditetapkan itu,” ungkap Irsan.
Berkat kegigihannya, akhirnya pihak panitia memberi waktu tambahan 1×24 jam. Perpanjangan waktu itu pun digunakan dengan sebaik mungkin oleh Irsan untuk mendapatkan vote yang lebih banyak. “Alhamdulillah saya bisa unggul sekitar 400-an suara dari pesaing terdekat,” tutur mahasiswa angkatan 2014 ini.
Dalam Student Energy Summit, ada sekitar 700 mahasiswa dari seluruh dunia yang akan membahas energi secara keseluruhan. Baik energy yang konvensional maupun terbaharukan. Pembahasannya dilakukan melalui diskusi, seminar, dan juga studi kasus. “Untuk studi kasus, satu timnya terdiri dari tiga mahasiswa yang dipilih secara acak oleh panitia,” imbuh Irsan.
Sebelum mengikuti Student Energy Summit, Irsan sendiri pernah mengikuti kegiatan internasional yang lain. Di antaranya lomba poster di Universiti Teknologi Malaysia (UTM), Oil Rig Design di Universiti Teknologi Mara ITM Malaysia, serta pernah mengikuti konferensi Society of Petroleum Engineer Filipina. Irsan berharap mahasiswa ITS bisa memperbanyak pergaulan dengan orang-orang di luar kampus.
Menurutnya, mahasiswa harus mengikuti banyak kegiatan yang ditawarkan oleh perusahaan ataupun organisasi yang dapat menambah ilmu dan juga networking. “Banyak sekali kesempatan, tinggal bagaimana kita, mahasiswa, dapat mengambil kesempatan itu dengan membagi waktu yang kita punya,” pungkasnya. (luk)