Bireuen,Beritalima – Setelah mencuatnya sinyalemen praktik permainan ratusan miliar rupiah uang rakyat untuk membiayai pendidikan di Aceh, yang diduga hanya jadi ladang korupsi pejabat dinas terkait beserta penyelenggara pendidikan di sekolah-sekolah, maupun oknum anggota dewan dan penegak hukum.
Kini isu tak sedap juga menerpa dunia pendidikan Aceh, dan terus menggelinding ke permukaan, yakni adanya sinyalemen indikasi penyimpangan kegiatan peringatan Hardiknas tahun 2016 di Kabupaten Bireuen.
Rangkaian agenda resepsi Hardiknas tingkat Propinsi ini, disebut-sebut disediakan alokasi dana APBA mencapai milyaran rupiah, untuk membiayai pelaksanaan serangkaian agenda acara yang dibuka oleh Gubernur Aceh, dr Zaini Abdullah, Jum’at (27/5) sore lalu itu mulai dari Pameran pembangunan seminar pendidikan dan berbagai kegiatan lainnya.
Ironis memang para undangan ketika gubernur Aceh membuka acara dari kalangan para guru,tokoh masyarakat kerongkongannya kering kerontang akibat tidak tersedianya air walau segelas aqua kecil. Bahkan ada yang pulang karena diundang pukul 14.00 WIB ternyata pukul 16.20 baru di buka.
Memang tidak seperti biasanya dan disinyalir panitia Hardiknas dari Banda Aceh kurang siap dalam banyak hal termasuk hal yang kecil seperti minum untuk tamu yang biasanya sudah ada kotak kecil di kursi.
“Acara ini menghabiskan anggaran hingga milyaran rupiah,tapi acara kok terkesan asal-asalan dan panitia kami lihat seperti tidak siap,” ungkap sejumlah undangan seraya menyebut kegiatan ini akan menuai masalah.
Sejumlah masyarakat menilai pelaksanaan pameran pembangunan Hardiknas dirasuki sikap tamak pejabat yang ikut mengais keuntungan, sehingga acara itu terlihat amburadul serta tak memberi manfaat bagi publik, maupun berdampak positif terhadap program peningkatan kualitas pendidikan di Aceh.
Malahan sebutnya, peringatan Hardiknas 2016 yang dipusatkan di Bireuen terkesan sebagai ajang politik bagi Kadis Pendidikan Aceh, Hasanuddin Darjo agar semakin pasti mendampingi Zaini Abdullah pada ajang Pilkada mendatang bahkan tidak ada panitia pelaksana dari Bireuen .
“Saya melihat para undangan banyak yang pulang sebelum peringatan Hardiknas ini dibuka oleh gubernur. Dan mereka kecewa karena hampir dua jam menunggu, tapi belum juga acara dibuka,” sebut sumber lainnya dengan menyoroti ketika datang gibernur bukannya membuka acara tetapi langsung meninjau pameran.
Untuk ke depan diharapkan agar para pejabat dari Provinsi dapat bekerja lebih baik dan ikhlas serta benar-benar mengacu kepada progam pokok dan tidak terus menerus menguras uang rakyat untuk kegiatan yang hanya ajang kepentingan dirinya bukan untuk kepentingan peningkatan kualitas peserta didik dan mutu pendidikan yang lebih baik.
Untuk ke depan diharapkan agar para pejabat dari Provinsi dapat bekerja lebih baik dan ikhlas serta benar-benar mengacu kepada progam pokok dan tidak terus menerus menguras uang rakyat untuk kegiatan yang hanya ajang kepentingan dirinya bukan untuk kepentingan peningkatan kualitas peserta didik dan mutu pendidikan yang lebih baik.
Kepala Dinas Pendidikan Aceh Drs Hasanuddin Darjo,MM menjawab terkait dengan kurang siapnya panitia, Darjo spontanitas menyebutkan bukannya kurang siap tetapi maklumlah di lokasi yang sama diadakan acara upacara peringatan HUT Satpol PP/WH dan Satlinmas sdua hari sebelumnya ditambah lagi dengan situasi dan kondisi alam yang nyaris kurang bersahabat.
Selain itu menyangkut dengan keterlambatan acara sehingga menjenuhkan para undangan dan bahkan ada yang pulang Darjo juga menyebutkan akibat kondisi hujan makanya agak terlambat,jelasnya. (Suherman Amin)