Peringatan Harganas 2022, Kota Madiun Borong Penghargaan

  • Whatsapp

MADIUN, beritalima.com- Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2022 tingkat Provinsi Jawa Timur berlangsung di Kota Madiun, Rabu 29 Juni 2022.

Peringatan Harganas ke-29 tersebut memang dipusatkan di Kota Madiun. Dimulai dari peninjauan Kampung KB Kapendis di Kelurahan Rejomulyo. Kegiatan yang dihadiri Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin, berakhir di Pahlawan Bisnis Center (PBC) Kota Madiun.

Berbagai keseruan tersaji. Mulai parade drum band pelajar, seni pencak silat, hiburan musik, hingga lawakan khas dari Abah Kirun dan Percil CS.

Dalam kegiatan seremonial peringatan Harganas itu juga dilakukan penyerahan piagam pemenang berbagai lomba sebelumnya. Kota Madiun setidaknya memborong juara dalam empat lomba rangkaian peringatan Harganas.

Arumi mengatakan, peringatan Harganas kali ini memfokuskan pada pencegahan masalah stunting. Hal itu sesuai tema Harganas 2022 yakni, ‘Ayo Cegah Stunting agar Keluarga Bebas Stunting’.

Arumi juga menyebut upaya pencegahan stunting perlu untuk terus ditingkatkan agar angka stunting semakin dapat ditekan.

‘’Stunting merupakan gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi kronis, sehingga anak lebih pendek pada usianya. Memberikan dampak anak mudah sakit, fungsi tubuh tidak seimbang, bahkan pada jangka panjang, biasanya kualitas hidup di masa tuanya tidak baik, karena mudah sakit-sakitan,’’ kata Arumi.

Dia menjelaskan, setiap masa memiliki tantangannya tersendiri, seeperti masa dulu. Semangat Harganas difokuskan untuk pengendalian jumlah anak. Hal itu, sudah berhasil diwujudkan saat ini. Jumlah anak dalam satu keluarga sudah rata-rata dua.

Arumi menyebut tantangan masa saat ini sudah berganti. Salah satunya, terkait stunting. Karenanya, Harganas juga mengusung tema tersebut.

Ia berharap keluarga sebagai unit terkecil bisa turut berkontribusi dalam penanganan masalah stunting tersebut.

‘’Keluarga merupakan hal utama dan pertama dalam pembentukan karakter seseorang. Saya bisa seperti ini juga karena pola asuh didikan keluarga saya. Karena itu, hari keluarga kita peringati setiap tahunnya,’’ tuturnya.

Ditempat yang sama, Walikota Madiun, H. Maidi, mengatakan, angka stunting di Kota Madiun cukup rendah. Yakni, 12,4 persen. Itu sudah di bawah prevalensi stunting yang ditetapkan pemerintah pusat di angka 24,4 persen. Biarpun begitu, upaya penekanan angka stunting terus dilakukan. Berbagai program dikerahkan Pemerintah Kota Madiun untuk menurunkan angka stunting tersebut.

‘’Hal-hal yang menjadi penyebab stunting kita minimalkan. Misalnya pernikahan dini. Remaja yang memilih nikah dini kebanyakan karena tidak melanjutkan ke perkuliahan. Karenanya, kita berikan beasiswa kepada pelajar kurang mampu agar bisa melanjutkan di jenjang perkuliahan,’’ kata H. Maidi. (Kmf/editor Dibyo).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait