Peringatan Hari Bahkti Pemasyarakatan Ke 53 di Fakfak

  • Whatsapp

Kabupaten Fakfak, beritalimacom– Pada Hari Bhakti Lembaga Pemasyarakatan (LP) ke 53 di Kabupaten Fakfak, Papua, dilaksanakan rangkaian kegiatan upacara, yang dipimpin langsung Kepala Lapas Fakfak, Badaruddin Kamis (27/4).

Dalam sambutan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Menkumham), Badaruddin menyampaikan bahwa konsep yang telah disebutkan harus diintegrasikan dalam berkinerja untuk mentransformasikan sistem pemasyarakatan menjadi birokrasi yang diinginkan publik.

“Pertanyaanya adalah, dari mana revolusi mental dimulai khususnya bagi jajaran pemasyarakatan?, perubahan harus dimulai dari masing-masing kita sendiri, lingkungan keluarga, lingkungan tempat kita tinggal, serta lingkungan kerja, hingga akhirnya nanti meluas pada lingkungan,” tuturnya.

Menurutnya bukan tanpa alasan menyegarkan kembali ingatan semua tentang pentingnya revolusi mental bagi jajaran pemasyarakatan. Berangkat dari berbagai permasalahan kepribadian bangsa dan nilai-nilai nasionalisme yang dihadapi, maka sudah sepantasnya pemasyarakatan yang pada kelahirannya dimaknai oleh Bung Karno sebagai salah satu alat revolusi, dalam nation building dan character building, merespon permasalahan dan menjadikannya sebagai momentum perbaikan.

“Permasyarakatan sebagai nation and character building memberikan sebuah makna bahwa negara harus dapat membangun kapasitas pribadi yang lebih baik,” papar Badaruddin.

Hal itu diharapkan menjadi manusia yang menyadari kesalahan, memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat aktif berperan dalam pembangunan. Ditengah kegelisahan masyarakat menyaksikan kinerja pemasyarakatan yang fluktuatif akibat, ulah oknum petugas dan warga binaan pemasyarakatan yang tidak dapat ditolelir oleh aturan maupun norma yang berlaku di masyarakat, memerlukan treatment khusus diberbagai aspek.

“Perubahan mindset dan culture set petugas pemasyarakatan harus menjadi sasaran pertama dan utama. Tugas ini tidak saja diemban oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dan jajaran dibawahnya, namun pembina kepegawaian maupun pengawas internal baik ditingkat Pusat maupun dikantor wilayah juga memiliki peran yang sangat penting dan strategis untuk mendukung proses perubahan tersebut. Konsep sinergis dalam nilai kami pasti, jangan hanya Well documented, tapi harus well implemented,” tandasnya.

(Amatus Rahakbauw)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *