JAKARTA, Beritalima.com– Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI, Jazuli Juwaini mengatakan, buruh dan pekerja adalah profesi terbesar warga negara yang menentukan dan menjadi indikator majunya pembangunan.
Mereka, kata Jazuli, punya arti dan peran strategis dalam pembangunan nasional. Atas nama Fraksi PKS, Jazuli mengucapkan selamat hari buruh kepada semua buruh, karyawan dan pekerja di seluruh Indonesia.
“Kita semua berjuang agar kesejahteraan buruh semakin meningkat. Bahkan kita tegaskan kepada negara dan pemerintah, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati para buruh dan pekerjanya,” kata anggota Komisi I DPR RI ini.
Laki-laki kelahiran Bekasi ini berharap peringatan hari buruh setiap tahunnya tidak menjadi seremonial belaka, tapi harus menjadi penanda bahwa negara dan pemerintah punya hutang dan tanggung jawab untuk mensejahterakan buruh dan pekerja. Harus ada peningkatan berarti nasib buruh dan pekerja dari tahun ke tahun.
“Negara semestinya punya keberpihakan yang kuat atas kesejahteraan kaum buruh dan pekerja, baik buruh di dalam negeri maupun buruh migran. Karena hal ini merupakan mandat konstitusional salah satu tujuan bernegara yaitu memajukan kesejahteraan umum,” ungkap dia.
Apa yang bisa dilakukan? Menurut wakil rakyat dari Dapil Banten ini, pertama, terkait peluang kerja pemerintah harus mengutamakan tenaga kerja dalam negeri daripada tenaga kerja asing di tengah tingginya tingkat pengangguran masyarakat.
Kedua, pemerintah harus memperkuat perlindungan buruh khususnya buruh migran kita di luar negeri. Hal ini harus sejalan dengan tertib administrasi dan peningkatan keterampilan. “Kita tidak ingin terus menurus mengirim pekerja sektor rumah tangga, tapi harus meningkat pada sektor keahlian tertentu,” kata Jazuli.
Ketiga, tingkatkan upah minimum secara berkala ekuivalen dengan inflasi dan kenaikan harga-harga kebutuhan. Keempat, jaga daya beli masyarakat dengan pengendalian harga kebutuhan pokok sehingga tidak mencekik kondisi ekonomi masyarakat bawah.
Keempat tingkatkan program jaring pengaman sosial (social safety net) di berbagai bidang utamanya ekonomi, pendidikan dan kesehatan.
Kelima pelatihan dari unskill labour menjadi skill labour harus dipogram oleh negara melalui desain pendidikan dan kemiteraan dengan industri.
Hal ini penting agar para pekerja punya karir yang semakin meningkat. Dan terakhir, keenam, peluang-peluang usaha dan kemandiriaan harus digalakkan secara masif sehingga para pekerja bisa punya alternatif penghasilan yang kompetitif.
“Pemikiran dan kebijakan tersebut insya Allah akan terus menjadi konsen dan garis perjuangan Fraksi PKS di seluruh Indonesia. Tujuannya agar buruh makin sejahtera, berkeadilan, dan bermartabat di negeri ini,” demikian Jazuli Juwaini. (akhir)