Gubernur Jatim Ingatkan Kembali Konsep Segitiga Besi
SURABAYA, beritalima.com – Gubernur Jatim, Dr. H. Soekarwo mengingatkan kembali konsep segitiga besi dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat. Konsep segitiga besi ini memiliki tiga basis utama, yakni kondisi Jatim yang aman dan nyaman, pertumbuhan dan pembangunan yang meningkat, serta kesejahteraan rakyat yang menjadi lebih baik dan sejahtera.
“Aman dan nyaman adalah suatu proses awal untuk melakukan pembangunan. Nyaman ini juga termasuk partisipatoris, dimana masyarakat terlibat dalam suatu proses pembangunan. Setelah pembangunan jalan, maka kesejahteraan masyarakat bisa terwujud,” terang Pakde Karwo-sapaan akrab Gubernur Jatim usai menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional/Harkitnas Tahun 2017 Provinsi Jatim di Halaman Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (22/5).
Menurut Pakde Karwo, ada proses pembangunan secara linear, ada pula yang melompat. Proses pembangunan seperti ini bisa dilakukan bila situasi aman dan nyaman. Saat ini, target jangka pendek adalah terciptanya situasi aman dan nyaman di bidang sosial politik. “Kalau suasana adem, ya pasti aman dan nyaman. Baru setelah itu ekonomi, sosial dan politik berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Saat ini, lanjut Pakde Karwo, untuk menciptakan suasana demokrasi aman dan nyaman, yang harus dilakukan Bupati/Walikota di daerah adalah memperbayak pembangunan ruang publik. Ruang publik ini nantinya sebagai ruang dialog antara forkopimda, tokoh masyarakat dan masyarakat. “Inilah demokrasi. Untuk itu kita minta bupati walikota dan forpimda memperbanyak ruang publik sebagai bagian partisipatoris,” ungkapnya.
Ditambahkannya, salah satu masalah bangsa Indonesia saat ini adalah soal Sumber Daya Manusia (SDM). Faktor SDM ini sangat penting, terutama saat ini merupakan era industrialisasi. Industrialisasi tidak bisa dilakukan bila SDM nya tidak baik. Untuk menciptakan SDM terampil, pendidikan vokasional harus digerakkan besar-besaran, salah satunya dengan memanfaatkan Balai Latihan Kerja yang menganggur. “Bila SDM nya baik, maka intelektualnya bagus. Orang seperti ini relatif lebih maju,” kata orang nomor satu di Jatim ini.
Ditanya media terkait situasi kondusif Jatim, Pakde Karwo mengatakan, secara prinsip Jatim berpegang teguh pada konstitusional. Bersama Forkopimda, Jatim sepakat berpegang teguh pada Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. “Aman dan nyaman sesuai empat pilar itu adalah bagian dari pembangunan. Di luar itu, biarkan hukum yang berjalan,” ungkapnya.
Upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun ini mengambil tema “Pemerataan Pembangunan Indonesia yang Berkeadilan sebagai Wujud Kebangkitan Nasional”. Melalui tema ini, diharapkan pemerataan pembangunan antar wilayah dapat diwujudkan dengan membangun Indonesia dari pinggiran. Hal ini sesuai dengan program Nawacita yang disusun Presiden Joko Widodo dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
Pemerataan Pembangunan di Segala Bidang
Sementara itu, sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara yang dibacakan Gubernur Soekarwo saat upacara menjelaskan, pemerintah terus berupaya meningkatkan aspek pemerataan pembangunan di segala sektor. Di sektor kelistrikan, pembangunan ketenagalistrikan telah dilakukan di 2.500 desa yang belum mendapat aliran listrik. Selain itu, subsidi listrik difokuskan pada masyarakat menengah ke bawah, sehingga bisa dilakukan subsidi listrik Tahun 2016 sebesar 12 triliun rupiah dan dialihkan untuk menunjang sektor kesehatan, pendidikan dan infrastruktur.
Di bidang infrastruktur,belum lama ini Presiden Jokowi mencoba langsung jalan Trans-Papua yang hampir selesai dibangun. Dari 4.300 km jalan raya Trans-Papua, 3.800 km diantaranya telah dibuka. Di bidang agraria, telah diluncurkan Kebijakan Pemerataan Ekonomi (KPE) yang bertumpu pada tiga pilar yaitu lahan, kesempatan dan SDM. Kebijakan ini menitikberatkan pada reforma agrarian, termasuk legalisasi lahan transmigrasi, pendidikan dan pelatihan vokasi, perumahan untuk masyarakat miskin perkotaan, serta ritel modern dan pasar tradisional.
Di sektor kominfo, melalui program Palapa Ring, yakni proyek pembangunan jaringan tulang punggung serat optic nasional untuk menghubungkan seluruh wilayah Indonesia. Selain itu, keberadaan internet berkecepatan tinggi (broadband) dapat dinikmati secara luas.
Menyanyi Bersama
Usai upacara, Gubernur yang didampingi Ibu Dra. Hj. Nina Soekarwo.M.Si, Wakil Gubernur Jatim beserta Ibu Dra. Hj. Fatma Saifullah Yusuf, serta unsur Forkopimda Prov Jatim, menuju ke panggung paduan suara. Disana, Gubernur beserta ibu dan Wakil Gubernur beserta ibu berkenan menyanyi bersama dengan sekitar 250 mahasiswa yang terdiri dari mahasiswa Universitas Airlangga Surabaya, Universitas Hang Tuah Surabaya, Institut Teknologi 10 November, Universitas Trunojoyo Madura dan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Beberapa lagu nasional yang dinyanyikan seperti Indonesia Pusaka dan Hari Merdeka. (rr)