Peringati Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI, Gubernur Khofifah Tekankan Pentingnya Peningkatan SDM

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com | Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan dan HUT ke 74 Republik Indonesia yang diperingati dalam jalannya upacara berjalan khitmad di Gedung Negera Grahadi, Sabtu (17/8).

Upacara tersebut ditandai dengan dentuman meriam sebanyak 17 kali dari Yon Armed 8 dan diiringi dengan bunyi sirine dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya. Upacara tersebut semakin khidmat saat Ketua DPRD Jatim Halim Iskandar membacakan Teks Proklamasi. Lalu momen pengibaran bendera merah putih oleh anggota paskibraka yang menjadi puncak peringatan dinanti seluruh peserta dan undangan upacara. Dengan formasi 17, 8, dan 45.

Pelaksanaan upacara kali ini berjalan khidmat di bawah komando Letkol Marinir Temmy Irawan yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Batalyon Roket 2 Pasmar 2. Sedangkan perwira upacara adalah Mayor (Inf) Tomi Wijaya yang sehari-hari menjabat sebagai Kepala Protokol Garnisun Tetap III/Surabaya. Sementara pembawa bendera diserahkan kepada Anindia Januar Yustilia (Kota Madiun).

Upacara semakin meriah dengan penampilan paduan suara gabungan dari 1.000 siswa siswi SMA/SMK/MA di Provinsi Jatim dengan diiringi oleh Jawa Timur Youth Orchestra. Mereka membawakan beberapa lagu seperti Rayuan Pulau Kelapa, Bagimu Negeri dan Hari Merdeka. Sementara pasukan upacara diantaranya gabungan dari Satpol PP Provinsi Jatim, TNI/Polri, gabungan KORPRI beberapa OPD Pemprov serta ormas kepemudaan, pelajar dan pramuka Jatim.
Usai memimpin upcara, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang mengenakan pakaian dinas umum besar (PDUB) memimpin jalannya upacara.

Usai memimpin jalannya upacara, mantan Menteri Sosial RI itu pun menyampaikan bahwa peringatan HUT ke 74 Kemerdekaan RI yang mengambil tema ‘SDM Unggul Indonesia Maju’ itu berkeinginan untuk membangun SDM yang handal. Pemprov Jatim akan menggandeng berbagai elemen strategis terutama di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi untuk memacu tumbuhnya SDM unggul di Jawa Timur.
Langkah ini juga dilakukan sebagai bagian mengungkit angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jatim, sehingga terwujud masyarakat Jatim yang maju dan sejahtera.

“Soal SDM unggul ini yang kita underline adalah soal IPM Jatim yang masih nomor 15 se-Indonesia. Untuk itu Pemprov mengajak semua elemen strategis terutama yang punya lembaga pendidikan, layanan kesehatan, serta di bidang ekonomi yakni lembaga yang siap memberi pendampingan dan monitoring bagi pelaku UMKM untuk ikut menyiapkan SDM unggul di Jatim,” kata Gubernur Khofifah.

Khofifah, sapaan lekat Gubernur Jatim ini mengatakan, tema ‘SDM Unggul Indonesia Maju’ ini juga diharapkan dapat memacu dan memicu semangat kab/kota yang ada di Jatim untuk terus maju dan berbenah lebih baik ke depan.

“Seperti kata Presiden saat pidato kenegaraan kemarin, kalau bisa kita tidak hanya lebih baik dari kemarin tapi juga lebih baik dari bangsa lain. Artinya kita sama-sama harus melakukan lompatan-lompatan dan terobosan-terobosan,” katanya.

Menurutnya, kemajuan Indonesia hanya akan bisa dicapai bila didukung dari kemajuan provinsi dan kabupaten/kota. Untuk itu keunggulan dan potensi masing-masing daerah harus terus didorong salah satunya di sektor pariwisata.

Di bidang pariwisata ini, Pemprov Jatim terus berupaya meningkatkan infrastruktur dengan tetap memperhatikan penguatan daya dukung alam. Misalnya soal rencana pembangunan cable car di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, tetap harus berseiring dengan daya dukung alam dan terjaganya habitat disana. Selain itu pemprov juga terus mendorong peningkatan lama berkunjung (length of stay) wisatawan terutama wisatawan asing ke Jatim. Salah satu caranya dengan membangun konektivitas antar wilayah melalui pembangunan infrastruktur.

“Rata-rata turis Eropa 14 hari ke Indonesia. Dari 14 hari itu mereka sehari ke Bromo dan sehari ke Kawah Ijen. Untuk menambah length of stay mereka di Jatim, bisa kita tawarkan wisata yang juga tersambung dengan Bromo seperti kawasan konservasi bakau di Probolinggo atau misal ke Kawah Ijen juga bisa ke pantai-pantai Banyuwangi yang terkenal indah. Dengan begitu daya dukung alam tidak terganggu tapi arus wisata alam tetap ter-manage dengan baik,” jelasnya. (rr)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *