Peringati Haornas 2020, Hetifah Tekankan Penting Olahraga Untuk Lawan Covid-19

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dr Hj Hetifah Sjaifudian menilai, partisipasi masyarakat Indonesia dalam kegiatan olahraga tergolong rendah. Dalam Laporan Kinerja Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) 2019, hanya 31 persen masyarakat Indonesia yang berolahraga.

Ini sangat disayangkan, mengingat olahraga adalah salah satu faktor kunci menopang kesehatan masyarakat Indonesia. Olahraga membantu meningkatkan imunitas yang sangat dibutuhkan tubuh untuk melawan wabah pandemi virus Corona (Covid-19) yang melanda dunia, termasuk Indonesia.

Sehubungan dengan Hari Olahraga Nasional (Haornas) 9 September 2020, Hetifah mengingatkan betapa pentingnya pembudayaan olahraga pada masyarakat Indonesia.

Semestinya partisipasi olahraga masyarakat Indonesia lebih tinggi, dengan banyaknya penduduk berusia produktif. Akan tetapi, tingkat partisipasi masyarakat Indonesia dalam olahraga rendah.

“Masyarakat enggan melakukan kegiatan tersebut karena seakan-akan olahraga harus dilakukan dengan serius dan mencetak prestasi. Justru, olahraga bisa menjadi kegiatan menyenangkan yang dimulai dan dibiasakan sejak dini hingga lanjut usia,” wakil rakyat dari Dapil Provinsi Kalimantan Timur ini.

Sebagai anggota DPR RI, Hetifah juga menyoroti belum meratanya penyediaan sarana dan prasarana olahraga di Indonesia. Tidak semua daerah memiliki sarana dan prasarana olahraga yang memadai, baik untuk olahraga prestasi maupun olahraga rekreasi.

“Karena itu, pemerintah daerah perlu menyediakan fasilitas olahraga yang baik guna menunjang kegiatan olahraga masyarakat. Dengan begitu, jumlah partisipasi masyarakat dalam olahraga akan meningkat,” ucap Hetifah.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar bidang Kesejahteraan Masyarakat ini menekankan, pentingnya olahraga dalam menurunkan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia. Olahraga rutin dapat meningkatkan imunitas tubuh.

“Apabila budaya berolahraga dapat dipopulerkan di kalangan masyarakat, imunitas masyarakat akan meningkat dengan sendirinya. Dengan begitu, risiko penularan COVID-19 akan berkurang,” demikian Dr Hj Hetifah Sjaifudian. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait