BANGKALAN, Beritalima.com– Peringati hari anti korupsi se-dunia, puluhan mahasiswa dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) cabang Bangkalan lakukan aksi demonstrasi di depan kantor Bupati Bangkalan. Selasa (11/12/2018).
Hari anti korupsi se-dunia pada tanggal 9 Desember. Moment tersebut mereka jadikan ajang penyampaian aspirasi karena maraknya perbuatan tindak pidana korupsi yang terjadi di Indonesia.
Disamping itu, juga sebagai ajang peringatan kepada pemerintah Kabupaten Bangkalan Bangkalan yang baru (Bupati dan Wakik Bupati, red) agar jangan sampai terjadi lagi perilaku korupsi yang dapat merugikan negara seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.
“Kami minta Bupati tidak mengulangi perilaku korupsi di Kabupaten Bangkalan. Karena korupsi bukan hanya merugikan negara tapi juga memakan hak rakyat kecil,” teriak Fitriana Wahyu Hidayati.
Selain itu, pendemo juga mengevaluasi 100 hari kerja Bupati Bangkalan. Mereka meminta Bupati untuk sungguh-sungguh memperhatikan kesejahteraan masyarakat dan stabilisasi roda roda pemerintahan daerah Kabupaten Bangkalan disemua sektor.
Ada lima point permasalahan pembangunan di Bangkalan yang disampaikan pendemo kepada Bupati, diantaranya permasalahan pada sektor pembangunan infrastruktur, pendidikan, pelayanan publik, pertanian, dan perilaku korupsi yang belakangan ini marak terjadi pada pejabat negara.
“Kami minta perhatikan sungguh-sungguh segala syarat dari perizinan dan analisis dampak lingkungan (AMDAL) pada pembangunan reklamasi dari pantai Sembilangan sampai pantai Kwanyar,” lanjut Fitria sapaannya.
Dikatakan dia, permasalahan pemerataan guru PNS antara desa dan kota seakan menjadi suatu permasalahan yang turun-temurun, serta gaji guru honorer dan guru sukwan yang begitu rendah. “Kami juga menagih janji Bupati dalam mensejahterakan guru ngaji dan guru madrasah diniyah,” imbuhnya.
Lebih lanjut, pendemo menyampaikan kualitas pelayanan publik seperti pengurusan E-KTP dan KK yang begitu rendah, serta sulitnya dalam mengakses keterbukaan informasi publik.
Disamping itu, pendemo meminta Bupati Bangkalan untuk lebih memperhatikan kesejahteraan petani dan memberikan solusi yang kongkrit masalah kekeringan lahan pertanian.
“Kami mengutuk keras pemerintah daerah khususnya Kabupaten Bangkalan bila terjadi kasus korupsi maupun indikasi korupsi mendatang,” ujarnya.
Sementara, Bupati Bangkalan, R. Abdul Latif Amin Imron didampingi wakilnya, Mohni menyambut baik aksi dan penyampaian aspirasi yang disampaikan pendemo. Selain itu, Ra Latif (sapaan Bupati Bangkalan) mengucapkan terimakasih atas koreksi dan evaluasi kerjanya meski belum genap mencapai 100 hari kerja.
“Bulan ini sudah akan direalisasikan insentif guru ngaji dan guru Madin, dan saya mohon dukungannya agar bisa merealisasikan semua program kerja dan janji-janji kampanye kami,” ujarnya.
Untuk diketahui, usai menyampaikan aspirasinya didepan kantor Bupati, pendemo berlanjut melakukan aksinya di depan Kejaksaan Negeri (Kejari) dan Polres Bangkalan. (Rus)