Peringati Hari Bela Negara, Ini Yang Dilakukan RRI Surabaya

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com | Unik, Peringatan Hari Bela Negara (HBN) pada tanggal 19 Desember diperingati oleh RRI Surabaya melalui pelaksanaan dialog interaktif bertajuk ‘Mencintai Produksi Dalam Negeri’. Dialog yang dipandu oleh Arif Pribadi tersebut, mendapat antusiasme dari masyarakat yang hadir melalui pesan whatsapp maupun line telpon Telp: 031-5345474.

Hadir sebagai narasumber, adalah Ketua Perempuan Tani HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) Jatim, Lia Istifhama, dan Ketua GERBAPI (Gerakan Belanja Produk Indonesia) Jatim, Willy Filosofia.

Dalam kesempatan itu, Lia menyampaikan apresiasinya pada RRI Surabaya. “Langkah RRI untuk memperingati Hari Bela Negara melalui dialog seperti ini, menunjukkan bahwa RRI mengingatkan kita semua untuk menguatkan pertahanan ekonomi bangsa ini melalui penguatan kemandirian ekonomi, tepatnya, penguatan produk lokal. Hal ini secara signifikan menjadi benteng dari ancaman resesi ekonomi global.”

Selain itu, Doktoral Ekonomi Syariah UINSA tersebut menyampaikan pentingnya preferensi konsumen.

“Saat kita berbicara business endurance atau ketahanan bisnis pelaku UMKM, maka kita harus memperhatikan bagaimana preferensi konsumen atau pangsa pasar yang lebih memilih produk lokal ketimbang produk luar. Dalam hal ini, kualitas, harga, positioning atau target pemasaran, harus menjadi perhatian penting sehingga terjadi repeat order atau konsumen yang kemudian menjadi pelanggan tetapnya.”

Keponakan Gubernur Khofifah tersebut juga menyampaikan karakter UMKM yang memiliki spirit Aura, yaitu akses informasi dan pemasaran, unik atau memiliki identitas khusus, resistensi atau mampu bertahan di tengah kompetisi, serta adaptif pada perkembangan permintaan pasar.

Secara lugas, Lia juga mengkritisi para influencer yang memilih memamerkan produk luar negeri.

“Memang sih ada beberapa influencer yang getol berkampanye produk lokal, namun tidak sedikit influencer yang menaikkan prestisenya melalui kesukaannya mengenakan produk luar negeri. Padahal, produk lokal tidak kalah dalam hal berkualitas. Bahkan kalau berbicara produk kosmetik, produk lokal lebih sehat karena kandungannya lebih aman dan sesuai jenis kulit kita.”
Ibu dua anak itu juga menekankan pentingnya mencintai produk lokal sebagai bagian melawan kemiskinan kultural.

“Kita harus memiliki brainstorming atau internalisasi diri bahwa eksistensi produk lokal dibutuhkan dalam kelangsungan ekonomi bangsa ini. Kita pun harus cerdas membaca realitas bahwa produk lokal bagus untuk dipilih karena berasal dari kekayaan bangsa yang sangat kaya. Jangan kita kemudian terbawa sikap yang menunjukkan kita ini mengalami kemiskinan kultural hanya karena kita berpikir brand luar selalu lebih bagus.”

“Perlu sekali kita bangun branding bahwa produk lokal sangat layak dicintai. Sekalipun harganya murah, tapi itu bukan murahan. Melainkan, Murah itu ramah, ramah di kantong, ramah di hati.”

Tak lupa sebagai pamungkas, aktivis sosial tersebut menyelipkan sebuah pantun untuk RRI Surabaya. “Gaji akhir tahun jangan untuk foya-foya, pergunakan semuanya secara hemat. Terimakasih radio RRI Surabaya, yang selalu hadir di tengah masyarakat.”

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait