Berau ,Beritalima.com – Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Kabupaten Berau dan Serikat Pekerja Perkayuan dan Perhutanan (SPK Hut) PT Kertas Nusantara menggelar aksi konvoi keliling Kota Tanjung Redeb pada Minggu (01/05) kemarin. Aksi konvoi ratusan buruh menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat ini digelar guna memperingati Hari Buruh se-Dunia atau May Day yang jatuh setiap tanggal 1 Mei.
Ketua Dewan Perwakilan Cabang (DPC) SBSI Berau, Suyadi mengatakan dalam peringatan Hari Buruh se-Dunia di Kabupaten Berau, buruh yang tergabung dalam SBSI Berau telah berencana akan melakukan aksi menduduki kantor Bupati Berau, Jalan APT Pranoto.
“Kita flashback sedikit kebelakang terkait rencana peringatan May Day ini. Sebenarnya, kita berencana mau aksi ke kantor Bupati guna bertemu Kepala Daerah yakni Bupati Berau, Bapak H. Muharram,” ujarnya.
Berdasarkan hasil koordinasi yang dilakukan, antara perwakilan buruh dengan unsur Musyarawah Pimpinan Daerah (Muspida) Berau. Dikatakan Suyadi, unsur Muspida dari Polri yakni Kapolres Berau, AKBP Anggie Yulianto Putro akan memfasilitasi kegiatan peringatan hari buruh tersebut.
“Tapi kami setiap mau aksi, kami selalu koordinasi dulu. Jadi kami telah koordinasi dengan Muspida yakni Pak Kapolres, beliau yang memfasilitasi dan mengarahkan kita mengadakan acara atau kegiatan ditempat (Gedung CB Sport, Jalan Pulau Panjang red) ini. Atas koordinasi tersebut, kita tidak aksi ke sana karena juga mempertimbangkan,” ujarnya.
Kenapa buruh mempertimbangkan dan batal menggelar aksi ke Kantor Bupati Berau? Suyadi mengungkapkan permasalahan utama yang dihadapi buruh di Kabupaten Berau saat ini ialah masalah Upah Minimum Kabupaten (UMK) Berau yang belum dtetapkan.
“Aksi kali ini, lebih kepada permasalahan keterlambatan penetapan UMK Berau. Saya melihat terkait lambatnya UMK ini diputus ialah kesalahan ketua dewan pengupahan, dalam hal ini Kepala Disnakertrans Berau yakni Syarkawi HAB,” ungkapnya.
Atas permasalahan keterlambatan UMK Berau berawal dari kebijakan pemerintah daerah yang lama. Suyadi menilai Bupati Berau saat ini, yang baru dilantik dua bulan lalu, pasti tidak terlalu mengetahui duduk perkara keterlambatan penetapan UMK Berau tersebut.
“Karena Pak Bupati tidak tahu-menahu dan bukan pihak yang bersalah dalam penetapan UMK. Ini adalah kesalahan pemerintah yang lalu,” ujarnya seraya meyakini bahwa walaupun peringatan tersebut diadakan tanpa aksi, niat kawan-kawan buruh tetap akan ke Bupati Berau yang baru.
Sementara, Ketua SPK Hut PT Kertas Nusantara, Indra Alam mengatakan dalam peringatan hari buruh se-dunia kali ini, masih banyak buruh atau pekerja yang belum mendapatkan hak-haknya seperti yang dialami karyawan PT Kertas Nusantara, Berau. Dimana hingga saat ini, karyawan perusahaan tersebut belum menerima gaji selama 23 bulan atau hampir dua tahun lamanya.
“Jadi kami dari SPK Hut PT Kertas Nusantara berharap pemerintah daerah khususnya pemerintah pusat dapat memfasilitasi dan menyelesaikan permasalahan pembayaran gaji karyawan PT Kertas Nusantara, yang selama 23 bulan ini belum dibayar oleh manajemen atau pemilik perusahaan yakni Bapak Prabowo Subianto,” harapnya.
Diketahui, puluhan personil Polres Berau turut mengamankan aksi konvoi ratusan buruh tersebut sehingga berjalan aman dan kondusif. Di peringatan ini, buruh juga menggelar kegiatan orasi-orasi damai di dalam Gedung CB Sport, Jalan Pulau Panjang, yang kemudian dilanjutkan dengan acara hiburan dari penyanyi lokal. (**)