SURABAYA, beritalima.com | Peringatan Hari Ibu tahun ini dirayakan banyak cara. Selain peringatan berbau lomba, peringatan dalam bentuk seremonial digelar banyak pihak. Tak luput TP PKK Prov. Jatim. Lembaga yang diketuai Arumi Bachsin Emil Dardak itu menggelar ziarah dan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP) Mayjen Sungkono Surabaya, Jumat (18/12) pagi.
Arumi mengatakan, ziarah dan tabur bunga yang kali ini dilaksanakan TP PKK Prov. Jatim merupakan bagian dari serangkaian peringatan Hari Ibu.
“Acara ini juga merupakan sebuah rangkaian acara menyongsong Hari Ibu tanggal 22 Desember nanti, sekaligus ulang tahunnya Dharma Wanita, nanti acara puncaknya di tanggal 22 Desember,” kata Arumi usai ziarah dan tabur bunga di TMP Mayjend Sungkono.
Agenda ziarah dan tabur bunga kali ini dilaksanakan bersama-sama dengan organisasi perempuan di lingkungan Forkopimda Jatim. Diantaranya Dharma Wanita Persatuan, Bhayangkari, Persit Kartika Chandra Kirana, dan Jalasenastri.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, peringatan Hari ibu merupakan penghargaan yang diberikan kepada para ibu di dunia yang telah berjuang dan berjasa luar biasa.
“Ini adalah bentuk penghargaan kepada wanita-wanita yang terpilih sebagai simbol kita menghargai dan juga rasa penghormatan kepada Ibu yang berjuang dan Ibu yang berkorban untuk anak-anak dan keluarganya,” imbuhnya.
Sedangkan ziarah kubur dan tabur bunga di TMP, menurut Arumi Emil Dardak adalah salah satu cara untuk merefleksikan apa yang telah terjadi. Selain itu, ia berpendapat bahwa dengan cara tersebut seseorang akan lebih mawas diri dan mengingatkan semuanya untuk lebih amanah.
“Dengan terus melakukan ziarah ke Taman Makam Pahlawan, kita selalu bisa mawas diri. Karena jasa-jasa pahlawan inilah kita bisa hidup dan dapat hidup di zaman sekarang ini,” terangnya.
“Terutama kami yang ada di pemerintah betul-betul bisa amanah dalam menjalankan tugas,” tambahnya.
Selanjutnya, Ketua TP PKK yang juga Ketua Dekranasda Jatim ini menyebutkan, salah satu upaya yang bisa dilakukan sebagai bentuk kepahlawanan pada masa sekarang adalah dengan tidak menyebarkan berita bohong atau hoax. Semua orang termasuk ibu rumah tangga, pekerja, para milenial, anak-anak muda bisa melakukan hal sederhana, yakni tidak perlu ikut menyebarkan berita bohong. Pasalnya, lewat penyebaran tersebut dapat mempengaruhi dan memprovokasi orang banyak.
“Jadi kalau beritanya hoax atau seandainya memang betul itu semua perlu dikroscek kebenarannya, dishare boleh tapi harus punya bukti kalau ini betul, bayangkan jika itu hoax lalu kita share untuk berapa orang yang kemungkinan akan menerima dan ada berapa orang yang kemungkinan percaya dan nanti jadi provokatif,” jelasnya.
Untuk itu, Arumi Bachsin berpesan agar masyarakat dapat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Termasuk menjaga keutuhan NKRI.
“Kita bisa merdeka karena persatuan, kemudian sekarang kita mulai membawa isu-isu yang membuat kita merasa berbeda satu sama dengan lainnya. Sama saja kita tidak menghargai jasa para pahlawan kita dulu. Pesannya kita harus bisa sama-sama menjaga keutuhan NKRI,” pungkasnya.(*)