Peringati Hari Kusta Internasional, Penderita Kusta Di-Situbondo turun kejalan

  • Whatsapp

SITUBONDO, beritalima.com – Hari kusta internasional, biasa diperingati setiap hari Minggu pada pekan terakhir di bulan Januari. Untuk tahun 2017 ini, peringatan hari kusta sedunia jatuh pada 29 januari, Untuk memperingatinya Hari kusta tersebut, Dinas Kesehatan Situbondo melalui Puskesmas (PKM) Panji bersama penderita kusta turun kejalan turun kejalan dengan membagikan brosur, Bagaimana penderita sebenarnya penyakit kusta bertempat di pertigaan lampu merah depan SMEA kecamatan Panji Kabupaten Situbondo.Jumat ( 27/01).

Aksi turun kejalan yang dilakukan oleh Puluhan orang diantaranya pegawai Puskesmas Panji, Anggota polsek Panji dan belasan penderita Kusta. Bertujuan sebagai upaya menghilangkan Stigma dan diskriminasi oleh masyarakat yang seringkali menghambat penemuan kasus kusta secara dini, Selain menghambat penemuan dan penyembuhan, stigma tersebut dapat menjadi lebih buruk daripada penyakit itu sendiri yang akan berefek langsung pada pada situasi sosial dan ekonomi penderita kusta.

“Stigma keliru di masyarakat saat ini, penting untuk segera diluruskan, masih banyak kejadian pengucilan sosial bagi orang-orang yang memiliki masalah kesehatan seperti kusta, kecacatan fisik yang terkait kusta, serta anggota keluarga mereka sering ditolak dalam partisipasi sosial, makanya program kami ” ngoreng aghi” ( meng-orangkan ) penderita, Kusta itu bukan penyakit keturunan dan bisa disembuhkan jika berobat secara dini dan teratur,”Ujar Kepala PKM Panji Bagus Sulaksono.S.Kep.MSi.

Dinas Kesehatan situbondo melalui PKM panji selama ini memiliki inovasi berupa “GERDU NGOKOS” ( Gerakan Peduli NgorengAghi Kusta), Kepala PKM Panji juga berharap dengan adanya turun kejalan dengan membagikan brosur, bisa banyak mengurangi stigma kurang baik di masyarakat terkait Kusta, agar masyarakat yang menderita Kusta bisa disembuhkan dengan segera.

“Peran serta masyarakat sangat penting dalam upaya pencegahan maupun pengobatan. Kusta disebabkan oleh kuman, bukan penyakit turunan, bukan penyakit kutukan dan kusta tidak menular, jika menemukan segera bawa ke puskesmas pengobatan gratis sampai sembuh, Jangan jauhi Orangnya tapi jauhi Kustanya”Himbau Bagus Laksono.

Data untuk 2016 saja 27 orang ditemukan penderita kusta. Sementara dengan inovasi PKM Panji dengan “Gerdu ngokos” nya, tingkat penyembuhan kusta basah ( Multi Basiler) 100 %, untuk Kusta kering (Pausi Basiler) 80% selama 4 tahun terakhir, seperti yang diceritakan oleh Ahma (61) Warga RT 02 RW 08 Desa curah jeru Kecamatan panji yang menderita kusta selama 5 tahun dan sudah dinyatakan sembuh sejak setahun lalu.

“Awalnya saya dikucilkan bahkan oleh keluarga sendiri, tapi sejak saya didatangi petugas puskesmas serta melakukan pengobatan teratur akhirnya saya dinyatakan sembuh, saya berterimakasih karena mereka (pegawai puskesmas red) tidak merasa jijik dengan penyakit saya, dan saya sangat bersyukur karena bisa disembuhkan melalui tangan dan ketelatenan petugas,”Kata Ahma.
(JOE).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *