SURABAYA, beritalima.com | Setelah memviralkan hari lahir Presiden pertama Indonesia, Ir H. Soekarno (Bung Karno), melalui beragam meme, relawan Ning Lia melaksanakan Takziyah ke makam ayahanda Megawati Soekarnoputri di Blitar. Seperti kita ketahui, kompleks makam Bung Karno ini terletak di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sanawetan Kota Blitar, tepatnya di Jl. Slamet Riyadi.
Berjumlah 6 orang, relawan pendukung salah satu kandidat Pilwali Surabaya, Lia Istifhama, terlihat berdoa tepat di depan makam Bung Karno.
“Sebenarnya kami kaget, karena ketika kami datang, makam sedang ditutup untuk semua pengunjung. Namun ternyata, kami kebetulan kok diperbolehkan masuk. Jadi hanya kami berenam yang berdoa tepat depan makam”, ujar Sudarmanto, koordinator relawan Surabaya ceria.
Gus Dar, panggilan akrab salah satu loyalis PDIP tersebut, tak menampik bahwa salah satu tujuannya adalah memohon doa untuk kandidat Pilwali yang dijagokannya, Ning Lia.
“Memang itu salah satu tujuan kami selain kami memang ingin mengenang jasa sang putra fajar yang juga bapak proklamator”, jelasnya.
Ketika ditanya alasannya selalu getol membantu proses putri almarhum KH Masykur Hasyim, Gus Dar mengaku karena dirinya menilai Ning Lia memang figur yang layak dijagokan.
“Saya melihat Ning Lia ini sangat merakyat. Sangat sederhana dan telaten. Dengan siapapun dia tidak pernah membedakan. Meski Ning Lia terlihat sangat sederhana, tinggal di pemukiman padat, tapi beliau ini sangat perhatian pada relawan dan masyarakat. Beliau itu sangat ringan tangan. Istilahnya wong Suroboyo, gak genggem (kikir). Juga sangat apa adanya. Saya kira ini menurun dari karakter abahnya. Pak Kiai (alm KH Masykur Hasyim) juga begitu, kalau orang bertamu, siapapun, akan ditemui. Ning Lia juga pekerja keras, sampai sekarang beliau masih aktif bekerja di beberapa tempat. Tapi tidak melupakan orang. Beliau selalu berusaha menyempatkan waktu untuk menyapa orang. Silahkan ditanya pada relawan lainnya, apa bener Ning Lia ini sangat layak dijagokan? Saya yakin, relawan lain mengatakan hal sama. Pokoke nek pengen pemimpin sing asli apik, yo iko wong sing pas (kalau ingin pemimpin yang baik, inilah orang yang tepat)”, pungkasnya. (red)