Peringati Hari Media Sosial, Hetifah Berharap Masyarakat Tingkatkan Literasi Digital

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian berharap momentum Hari Media Sosial (Medsos) yang sudah diperingati di Indonesia sejak 2015 digunakan untuk meningkatkan kebermanfaatan platform media sosial di tanah air.

Medsos, ungkap Wakil Ketua Umum Partai Golkar bidang Kesejahteraan rakyat (kesra) itu dalam keterangan tertulis melalui WhatsApp (WA) Kamis (11/6) malam, bagaikan pisau bermata dua. “Jika digunakan dengan baik, manfaatnya sangat besar buat kehidupan. Namun, jika digunakan untuk hal-hal yang kurang baik dan tidak bermanfaat, justru dapat menurunkan produktivitas kita,” kata dia.

Dikatakan legislator senior ini, data Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII), lebih dari setengah penduduk Indonesia terhubung ke internet. Bahkan menurut Global WebIndex (2018), rata-rata orang Indonesia menghabiskan 195 menit setiap hari di internet. Dan, itu tertinggi keenam di dunia.

Karena itu, wakil rakyat dari Dapil Provinsi Kalimantan Timur tersebut beranggapan, terutama di masa pandemi ini, media sosial sangat efektif membantu menyelesaikan berbagai isu yang ada. Sebagai ontohnya, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang terdampak pandemi virus Corona (Covid-19) dapat berjualan melalui medsos. Pelajar yang tak dapat masuk sekolah juga mengakses beragam konten edukasi melalui media sosial.

Untuk itu, Hetifah mengungkapkan, pentingnya masyarakat menguasai literasi digital. Soalnya, untuk orang-orang yang tidak melek digital, banyak kesempatan yang ia lewatkan. Ini terjadi di semua kelompok. Contohnya Ibu rumah tangga yang kurang paham teknologi, bakal sulit mendampingi anaknya dalam pembelajaran jarak jauh.

Karena itu, Hetifah berharap, seluruh kelompok masyarakat mengupayakan peningkatan kapasitas diri dalam hal ini. Ada banyak upaya yang bisa dilakukan untuk terus mengasah kemampuan literasi digital kita. Dapat belajar dari segala sumber yang ada seperti youtube, artikel di internet, atau yang manual dengan buku.

“Tidak perlu malu juga bertanya kepada orang yang lebih mengetahui, anak-anak muda misalnya. Selain itu, bisa juga memanfaatkan program pemerintah seperti kartu pra-kerja, dimana ada program-program terkait digital literacy,” demikian Dr Hj Hetifah Sjaifudian. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait