SURABAYA – Memperingati Hari Statistik Nasional (HSN) yang jatuh pada 26 September, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur menggelar Seminar Sehari di aula kantornya, Jalan Kendangsari, Surabaya, Senin (25/9/2017).
Seminar bertajuk “Pengembangan Diseminasi, Expose Data Tanggal 26 September 2017 di Provinsi Jawa Timur” itu bertemakan “Bekerjasama Dengan Data”.
Dalam seminar yang dihadiri sekitar 100 undangan itu BPS memaparkan bagaimana angka-angka yang diperoleh dari survei kemudian dirilis setiap bulan.
Kepala BPS Provinsi Jawa Timur, Teguh Pramono, mengatakan, kegiatan ini diselenggarakan agar masyarakat dan pihak terkait dapat memahami cara kerja BPS.
“Jadi akurat atau tidaknya data dari BPS semuanya berasal dari masyarakat yang juga sebagai pihak pemberi informasi,” terang Teguh di sela acara, Senin (25/9/2017).
Menurutnya, akurasi data berasal dari dua pihak, pihak BPS sebagai yang melakukan survei dan pihak masyarakat sebagai sumber informasi.
Melalui acara ini Teguh berharap masyarakat dapat memahami pentingnya menjawab jujur dan apa adanya pada setiap survei yang dilakukan BPS.
“Jawaban yang benar itu supaya hasil yang didapat bisa sesuai kondisi lapangan, dan para pengambil keputusan juga dapat mengambil kebijakan yang tepat,” tandasnya.
Dalam seminar itu juga diungkapkan, biasanya pihaknya akan dipanggil oleh Kepala Daerah bila data yang dirilis tidak sesuai. Akan tetapi, dijamin tidak pernah ada intervensi dari Pemerintah Daerah.
Diungkapkan pula, perbedaan data yang didapat BPS dengan data yang diperoleh institusi lain bisa terjadi, diantaranya karena perbedaan waktu saat pendataan atau survey. (Ganefo)
Teks Foto: Kepala BPS Jatim, Teguh Pramono, saat membuka seminar dalam peringatan HSN di kantornya di Jalan Kendangsari, Surabaya, Senin (25/9/2017).