SEMARANG, beritalima.com | Hari Santri Nasional (HSN) 2023 diperingati Pondok Pesantren Mistahul Huda, Wonosobo, dengan menggelar wisuda 100 santri di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Semarang, Minggu (22/10/2023). Acara ini berlangsung kidmat. Suasana meriah terasa kontras dengan kondisi MAJT yang luas, dengan arsitektur perpaduan Eropa, Timur Tengah dan Jawa ini.
Berbagai tokoh hadir dalam acara ini, diantaranya Sekda Kota Semarang Dr. Ir. H. Izwar Aminudin, Ketua PP MAJT Prof Dr KH Noor Achmad MA, para Pengasuh Ponpes Nurul Chusna Selomerto Wonosobo, Pengasuh Ponpes Miftahul Huda, dan pengasuh ponpes lainnya.
Selain itu ikut hadir Guz Kiai M Kharosun Syihab Alhafidz selaku Muasis PGN Wonosobo, KH Muhsin Grobogan, KH Jaelani Fadlan, Guz Afan, dan Guz Ulil Albab Jalaludin selaku Ketua Pakar Aswaja PWNU Jateng, hingga Guz Dr Aris dan Guz Dr Alaika Yusron yang Dirut RS Amino Gondo Utomo sekaligus pengurus Lembaga Kesehatan NU Jawa Tengah beserta tim.
Wisuda Tahfidz Nasional Hafal Al-Qur’an Sebulan, Angkatan 43, oleh PP Mistahul Huda, Siwatu Wonosobo ini membuat banyak hadirin menangis haru.
Penampilan Sufi Kiai Budi Harjono dengan Tim Tari Sufinya yang mengagungkan Rasulullah membuat hadirin terhipnotis. Mereka kompak melambaikan kedua tangan serentak, menggemakan ‘Salawat Ya Rasulullah Salamun Alaik Ya Rofi Sssaniwadaroji’.
Ketua PP MAJT Prof Dr KH Noor Achmad MA dalam sambutannya menyatakan salut atas kegiatan tersebut. Dia mengaku terharu melihat para wisudawan membasuh kaki para orangtuanya masing-masing.
Dia juga menjelaskan tentang kisah Imam Syafii yang mengadu tentang hafalan Al Quran yang buruk kepada gurunya. Sang guru, kata Noor Achmad, meminta siapapun yang kesulitan menghafal Al Quran untuk introspeksi diri dan mengingat maksiat apa yang telah diperbuat.
“Karena Alquran itu adalah cahaya, dan Allah tak akan memberikan cahaya kepada orang yang berbuat maksiat,” ujarnya.
Sementara Pimpinan Majelis Ratibul Haddad, Hafid Iwan Cahyono SH, atas nama keluarga besar pondok pesantren Miftahul Huda, Siwatu, Wonosobo, menyampaikan terima kasih pada Ketua PP MAJT Prof Dr Noor Achmad MA, yang telah memfasilitasi penyelenggaraan Khotmil Quran Bil Ghoib dan acara wisuda karantina Tahfidz Nasional tersebut.
Mewakili Shohibul Ma’had sekaligus Mutakhorijin Ponpes Miftahul Huda, dia juga menyampaikan rasa bahagia dan bangga terhadap segenap santriwan- santriwati yang mampu melewati perjuangan panjang dalam menuntut ilmu dan mampu mengkhatamkan Al-Qur’an hanya selama satu bulan melalui proses karantina hingga akhirnya diwisuda pada Minggu malam ini.
Dia berpesan para santri untuk terus ikhtiar menghafal Al-Quran, dan jangan pernah berhenti untuk terus Murojo’ah di setiap waktu agar terjaga hafalannya, sebagai hafalan yang mutaqin. Dia pun mendoakan agar kelak mereka mampu menjadi penerus bangsa Min Ahlil Qur’an dan ilmunya bermanfaat untuk agama bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia.
“Kami juga berpesan agar kalian bisa menjadi mutakhorijin alumni yang mampu menjunjung tinggi nilai budi pekerti yang berakhlaqul karimah, menjaga almamater ponpes dengan baik. Tunjukkan, bahwa ilmu yg kita peroleh mampu bermanfaat di lingkungan masing-masing,” ujarnya. (Gan)
Teks Foto: Ketua PP MAJT Prof Dr KH Noor Achmad MA.