Indonesia terdiri dari berbagai macam budaya, suku bangsa, ras, bahasa dan agama. Perbedaan ada bukan menjadi kendala dalam menciptakan persatuan dan kesatuan, namun perbedaan dijadikan sebagai kekayaan yang justru menguatkan persatuan dan kesatuan sebagaimana sesuai dengan semboyan bangsa Indonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika, yang mengandung arti meskipun berbeda-beda, tetapi pada hakekatnya bangsa Indonesia tetap satu.
Dihadapkan dengan kondisi tersebut, Divisi Infanteri 2 Kostrad menyelenggarakan kegiatan gebyar religi kebhinekaan dalam memperingati HUT ke 56 Kostrad di alun-alun Tulungagung, Jawa Timur, Sabtu (11/3).
Kegiatan yang juga dihadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati Tulungagung ini mengangkat tema “Melalui Religi Kebhinekaan Kita Perkuat Persatuan dan Kesatuan NKRI”.
Selain diisi dengan orasi Asisten Teritorial Kasdivif 2 Kostrad, Kolonel Inf Yana Susana S.I.P., acara ini juga diisi oleh tim hadrah Al Hijrah Yonarmed 12 Kostrad dan sholawat akbar bersama K.H. Ali Sadikin (Gus Ali Gondrong).
Dalam orasinya, Yana Susana menyatakan bahwa kebhinekaan adalah tonggak pemersatu bangsa yang harus dipandang dengan kebanggaan. “Semakin majemuk masyarakat, maka semakin majemuk fungsi-fungsi di dalamnya, semakin majemuk pula nilai-nilai yang disepakati untuk dijadikan tali pengikat dalam kebersamaan”, ungkapnya.
“Dari berbagai kemajemukan yang ada, jadikanlah sebagai sebuah keragaman yang mempersatukan, menerima perbedaan sebagai sebuah kekuatan, bukan sebagai ancaman atau gangguan”, tegasnya.
Selain itu, Asisten Teritorial Kasdivif 2 Kostrad juga berharap, “Semoga orasi saya ini dapat menyadarkan kita semua akan arti penting penguatan pemahaman terhadap kebhinekaan dan wawasan kebangsaan di kalangan generasi bangsa, agar kita semua dapat memupuk kembali jiwa, rasa dan semangat nasionalisme bangsa kita untuk menjadi generasi yang bertanggung jawab terhadap masa depan bangsa dan negara, guna menempatkan kembali bangsa indonesia sebagai bangsa yang dihormati, disegani serta berdaulat secara penuh”, ujarnya.