Banyuwangi, 5 Oktober 2024 – Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) terus menjadi tonggak penting dalam sejarah pergerakan buruh di Indonesia. Sejak Didirikan pada 20 Mei 1960 oleh militer, SOKSI hadir untuk mengimbangi pengaruh Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia (SOBSI), Organisasi ini didukung oleh militer dan kelompok sipil yang berafiliasi dengan Golongan Karya (Golkar), sebagai sayap partai, Soksi menjadi pilar penting dalam menjaga stabilitas nasional.
Hal tersebut disampaikan, Mariatul Kamila, S.H., Ketua SOKSI Banyuwangi, pentingnya peran organisasi ini dalam melindungi hak-hak karyawan dan memastikan stabilitas daerah.
“SOKSI selalu berkomitmen untuk memperjuangkan kesejahteraan pekerja, sekaligus berkontribusi aktif dalam menjaga ketertiban dan keamanan di Banyuwangi. Kami berupaya menciptakan sinergi antara pekerja, pemerintah, dan perusahaan, demi kemajuan bersama,” Tegasnya.
Senada dengan pandangan tersebut, Komandan Kodim 0825 Banyuwangi, Letkol Arh Joko Sukoyo, S.Sos., M.Han., menyampaikan dukungannya terhadap langkah-langkah SOKSI.
“Sebagai bagian dari masyarakat yang memiliki peran penting dalam kestabilan daerah, kami mendukung penuh gerakan SOKSI. Keterlibatan buruh dalam menjaga keamanan dan ketertiban sangat diperlukan dalam membangun daerah yang kondusif dan produktif,” kata Letkol Joko.
Dalam perjalanannya, SOKSI telah membuktikan diri sebagai organisasi buruh yang tidak hanya berfokus pada kepentingan ekonomi, tetapi juga pada aspek sosial dan politik yang lebih luas. Di tengah tantangan globalisasi, SOKSI terus beradaptasi dengan kebutuhan zaman, tetap menjaga komitmen untuk membela kepentingan buruh dengan cara yang konstruktif dan dialogis.
Dengan sinergi antara SOKSI dan TNI serta instansi terkait, harapan akan terciptanya stabilitas nasional semakin kuat. Banyuwangi menjadi salah satu contoh daerah yang mampu menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan keamanan, berkat kerjasama yang harmonis antara pekerja, pemerintah, dan aparat keamanan. (Can)