SUMENEP,beritalima.com|Pemerintah Kabupaten Sumenep menggelar upacara peringatan lima hari besar Nasional, yakni Hari Ibu Ke-91, Hari KORPRI Ke-48, Hari Kesehatan Nasional (HKN) Ke-55, Hari Nusantara Ke-19 dan Hari Bela Negara Ke-71 Tahun 2019.
Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si mengatakan, saat ini kondisi bangsa masih mengalami berbagai permasalahan, seperti kekerasan dan perlakuan diskriminatif terhadap kaum perempuan dan anak.
“Peringatan Hari Ibu tahun ini mengangkat tema Perempuan berdaya, Indonesia maju, diharapkan menjadi titik awal bagi terwujudnya gerakan pemberdayaan dan perlindungan perempuan,” kata Bupati Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si saat bertindak sebagai Inspektur Upacara di Halaman Kantor Bupati, Senin (23/12/2019).
Dia menyatakan, peringatan Hari Ibu ini mampu mendorong semua pemangku kepentingan dalam memberikan perhatian dan pengakuan tentang pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor pembangunan.
“Itu dilakukan untuk memberikan keyakinan besar bahwa perempuan bisa meningkatkan kualitas hidupnya serta memiliki kemampuan sebagai motor penggerak perubahan,” imbuh Bupati.
Bupati Sumenep mengungkapkan, seluruh anggota KORPRI untuk terus menerus bergerak melakukan inovasi, sehingga pelayanan yang berbelit-belit dan menyulitkan masyarakat, harus dipangkas, karena kecepatan melayani menjadi kunci reformasi birokrasi.
“Orientasi birokrasi harus betul-betul berubah, bukan lagi berorientasi pada prosedur, namun lebih berorientasi pada hasil nyata. Jadi panjangnya rantai pengambilan keputusan harus bisa dipotong, dipercepat dengan cara penerapan teknologi,” ujarnya.
Saat ini, revolusi industri jilid ke-4 telah mendisrupsi segala lini kehidupan, bukan hanya cara berkomunikasi, melainkan juga cara mengelola pemerintahan. Karena itu, seluruh anggota KORPRI melakukan reformasi secara berkelanjutan.
“Seluruh anggota KORPRI tidak lagi berpola pikir lama, kerja linear ataupun kerja rutinitas, namun terus berinovasi dan berkreasi untuk melahirkan karyanya,” imbuh Bupati Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si.
Sementara momentum Hari Kesehatan Nasional (HKN) sebagai pengingat bahwa derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya bisa terwujud, apabila semua komponen berperan serta, dengan memprioritaskan promotif-preventif dan semakin menggalakkan serta melembagakan gerakan masyarakat hidup sehat, tanpa mengabaikan kuratif-rehabilitatif.
“Dalam bidang kesehatan telah banyak prestasi yang diraih Kabupaten Sumenep, di antaranya keberhasilan semua Puskesmas terakreditasi dan 5 di antaranya meraih predikat “paripurna”, bahkan termasuk daerah dengan penurunan stunting tercepat di Indonesia selama 5 tahun mampu menurunkan angka stunting sebesar 18 persen,” tandas Bupati.
Bupati menambahkan, peringatan Hari Nusantara mengenang Deklarasi Djuanda mengenai wilayah perairan Indonesia sebagai wilayah teritorial yang menyatu dengan daratan, sehingga semua perairan yang menghubungkan daratan adalah bagian dari NKRI.
“Diharapkan, momentum peringatan Hari Nusantara ini melahirkan kembali semangat, kekuatan, dan kekompakan seluruh masyarakat Sumenep untuk menjaga dan mengembangkan potensi maritim, agar bisa memberikan manfaat di masa mendatang,” papar Bupati dua periode ini.
Di peringatan Hari Bela Negara ke-71 tahun ini, salah satu berkah yang telah mengantarkan kemerdekaan tanah air adalah digalinya kembali Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup dan nilai dasar bela negara.
“Tanpa sikap dan perilaku bela negara tentu saja pengelolaan negeri yang besar dan luas dengan Sumber Daya Alam (SDA) berlimpah ini, tidak mencapai keadilan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia,” pungkas Bupati, Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si.
Pada Upacara Peringatan lima hari besar tahun ini, Bupati menyerahkan piagam dan penghargaan kepada sekolah Juara Adiwiyata tingkat Nasional, Puskesmas dan Posyandu berprestasi dan bantuan tandon air bagi masyarakat.
(**Mc/ An)
