Hadir dalam acara tersebut dari DPW LIRA Jawa Timur, Sutrisno ST (Gubernur), Muh Hayan (Wakil Ketua Bidang Komunikasi), Junaidi (Sub Bidang Ekonomi Kreatif), Dea Melanie (Ketua Perempuan LIRA DPW Jatim), dan beberapa pengurus lainnya.
Selain itu hadir pula Walikota DPD LIRA Kota Probolinggo, Safri Agung, Bupati LIRA Probolinggo, Sudarsono, berikut jajaran pengurusnya.
Selaku tuan rumah, Bupati LIRA Situbondo, Didik Martono, beserta jajarannya, menyambut baik kedatangan pengurus DPW Lira Jatim, DPD Kota Probolinggo, Kabupaten Probolinggo, serta pengurus Ketua Perempuan LIRA DPW Jatim.
“Ini langkah awal LIRA DPD Situbondo untuk lebih dekat dengan masyarakat. Kami akan bawa LIRA tidak hanya sebagai wadah informasi, tapi social control demi pemerintahan yang bersih dan kehidupan sosial yang seimbang,” kata Didik Martono, Sabtu (24/12/2016).
Dia menyayangkan dengan kondisi saat ini karena banyak oknum yang mengatasnamakan LIRA. Maka itu, dia dan jajarannya berkomitmen untuk menjalankan organisasi sesuai dengan Undang-Undang dan aturan yang tercantum dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumahtangga (AD/ART) LIRA.
Dalam acara yang sama, Sutrisno mengapresiasi terhadap langkah yang dilakukan pengurus DPD LIRA Situbondo karena telah menggelar bakti sosial yang bermanfaat bagi masyarakat setempat. Dia menegaskan, LIRA bukan penegak hukum ataupun partai politik.
Menurutnya, LIRA di bawah komando Ollies Datau jadi lembaga yang peduli terhadap keadaan sekitarnya. Untuk itu dia berharap kegiatan sosial yang digagas DPD LIRA Situbondo seperti sunat massal tidak hanya diadakan sekali saja.
“Kita tingkatkan kepedulian terhadap masyarakat, termasuk peduli pada anak. Anak-anak adalah aset keluarga, negara, dan aset agama. Jangan pernah salah mendidik anak,” ujarnya.
“Anak-anak harus diajarkan sholat lima waktu setelah baligh. Tanamkan semangat belajar dan hal yang positif. Menginjak dewasa kita tanamkan semangat bekerja dan pantang meminta,” lanjutnya.
Di akhir sambutannya, Sutrisno meminta kepada DPD LIRA Situbondo dan juga DPD LIRA se-Jatim mengoptimalkan kegiatan sosial lainnya. Misalnya donor darah.
“Tidak ada ruginya kita mendonorkan darah. Stok darah berkurang karena minimnya wawasan masyarakat bahwa donor darah bermanfaat terhadap kesehatan,” ujarnya.
“Segala hal yang positif bisa ditingkatkan dan apa yang bermanfaat untuk masyarakat sekitar bisa ditingkatkan. Ini kepedulian kita terhadap masyarakat,” lanjut Sutrisno.
“Saya selalu berharap kemajuan di tubuh LIRA. Kita juga berharap adanya masukan dan himbauan, dan akan kita saring mana yang baik kita laksanakan, mana yang tidak baik untuk sementara waktu tidak bisa kita lakukan,” tambahnya.
Dalam acara ini, DPW LIRA Jatim mendukung dengan memberi santunan kepada peserta sunatan massal berupa seperangkat alat sholat dan uang santunan, disamping santunan yang diserahkan DPD LIRA Situbondo.
Pada kesempatan itu pula, Sekretaris Camat Besuki menganggap bahwa pengurus LIRA merupakan orang-orang yang punya integritas tinggi dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Artinya orang tersebut merupakan orang pilihan melalui proses seleksi yang ketat.
Selain itu, pengurus LIRA juga punya wawasan yang luas dan peduli terhadap masyarakat.
Tetapi tidak bisa dipungkiri, ada saja oknum yang mengatasnamakan LIRA masuk ke instansinya dengan tidak sopan. Maka itu, dia ingin setiap anggota atau pengurus LIRA dibekali dengan Kartu Tanda Anggota (KTA) agar saat masuk instansi bisa dikenali bahwa itu anggota LIRA.
“Kadang ada yang kepleknya dimasukkan kantong. Berarti dia tidak berani menunjukkan identitas. LIRA ke depan harus punya KTA,” tutupnya. (Ganefo)
Teks Foto: Pengurus LIRA DPW Jatim dan DPD Situbondo serta DPD Kota dan Kabupaten Probolinggo