Beritalima.com |
Perkembangan teknologi informasi sudah semakin mendekatkan masyarakat dengan layanan keuangan yang praktis dan mudah digunakan. Kalau dulu kamu masih harus repot-repot tarik tunai di ATM dan menyimpan uang cash di dompet, hal itu sudah tidak diperlukan lagi. Sudah ada solusi jitu akan masalah transaksi tanpa uang tunai, yaitu melalui aplikasi e-wallet yang sekarang banyak sekali variannya.
Tercatat, ada sekitar 38 aplikasi e-wallet yang sudah terdaftar di Bank Indonesia. Bagusnya, secara industri, sektor e-wallet ini masih didominasi oleh pemain lokal. Menurut data App Annie Q2 2019, lima aplikasi e-wallet teratas berdasarkan pengguna aktif bulanan dari Google Play Store dan iOS adalah GoPay, OVO, DANA, LinkAja, dan Jenius. Menariknya lagi, Menurut sebuah studi oleh Jakpat Mobile Survey Platform dan DailySocial, 74,6 persen pengguna dari 5 aplikasi e-wallet terpopuler di atas berusia 20 hingga 35 tahun.
Masih Ada Ruang untuk Ekspansi
Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah pengguna dari aplikasi e-wallet yang dirilis telah meningkat pesat. sebesar 50 persen dalam dua tahun terakhir.Pertumbuhan tersebut sedikit banyak didorong oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memberi akses kepada perbankan untuk mengintegrasikan layanan mereka dengan aplikasi-aplikasi e-wallet seperti OVO, DANA Go-Pay dll. Salah satu perbankan yang cukup serius dalam berkolaborasi dengan aplikasi-aplikasi e-wallet adalah digibank by DBS.
Bahkan, saat misalnya, saldo e-wallet OVO-mu kosong, kamu bisa dengan mudah melakukan top up OVO dengan fitur bayar beli di digibank by DBS.
Untuk top up OVO, caranya adalah sebagai berikut.
- Login ke aplikasi digibank by DBS
- Pilih Bayar & Beli lalu klik Uang Elektronik
- Pilih OVO dan masukkan detail top up seperti nomor ponsel dan nama account
- Konfirmasi transaksi lalu masukkan password digibank
- Tunggu konfirmasi top-up berhasil
Selain untuk melakukan top up OVO, lewat fitur bayar beli di aplikasi digibank by DBS, kamu juga bisa melakukan top up saldo e-wallet lain seperti Go-Pay, LinkAja, eMoney, M-tix dan membeli voucher iTunes serta isi ulang pulsa telepon.
Kamu juga bisa melakukan pembayaran tagihan bulanan seperti tagihan PLN, Kartu Kredit dan bahkan bayar BPJS. Malahan, kalau kamu kebetulan suka main game, kamu juga bisa beli voucher games dari Steam, Gemscool, MOGPlay, Garena dll untuk membeli item-item favoritmu.
Saat perbankan sudah mau berkolaborasi dengan fintech, hidup akan menjadi lebih mudah bukan?
Walaupun begitu, tercatat masih ada tiga perempat dari 250 juta orang Indonesia yang masih belum tersentuh oleh kolaborasi fintech ini sehingga akses ke layanan keuangan dasar mereka masih sangat terbatas.
Pemerintah tentu tidak menutup mata akan hal ini. Oleh karena itu, muncul desakan untuk melakukan standarisasi layanan e-wallet agar semakin banyak masyarakat, terutama pengusaha mikro di daerah-daerah, yang bisa mendapatkan manfaat dari perkembangan e-wallet ini.
Makanya, pada bulan Mei 2019 lalu, pemerintah mulai memperkenalkan QRIS (Standar Respon Cepat Indonesia). QRIS ini adalah upaya untuk meningkatkan penggunaan pembayaran tanpa uang tunai, karena terbukti kalau pembayaran melalui QR code ini lebih cepat, lebih praktis dan lebih scalable sehingga 65 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di seluruh Indonesia dapat ikut menikmatinya.
Cashback Masih Menjadi Gimmick
Buat sebagian besar pengguna, cashback dan diskon adalah dua poin utama mengapa aplikasi-aplikasi e-wallet begitu populer di Indonesia. Walaupun cashback dan diskon ini dapat dianggap sebagai gimmick marketing biasa, tidak dapat dipungkiri kalau trik ini berhasil. Bahkan, para merchant pun mengakui kalau penjualan mereka bisa naik 20 hingga 40 persen jika pihak aplikasi memberlakukan diskon dan cashback khusus untuk setiap pembelian produk di merchant.
Nah, mumpung tren cashback dan diskon ini belum akan berakhir dalam waktu dekat, segera top up OVO dengan digibank by DBS dan nikmati potongan harga yang menggiurkan itu.