Perkembangan Vaksin Covid-19 Didunia, Obat Lymfosit T Nano Isa Robotik Lebih Maju

  • Whatsapp
Obat mutakhir lymfosit T Nano Isa Robotik

Oleh: Wibisono

beritalima.com | Perkembangan vaksin atau obat virus corona masih terus dilakukan oleh berbagai negara dalam melakukan uji klinis. Vaksin virus corona jenis baru penyebab Covid-19 yang diproduksi Sinovach Bitoech Ltd telah tiba di Indonesia pada Minggu (19/7/2020).


Vaksin Covid-19 dari perusahaan asal China ini telah diserahkan kepada PT Bio Farma untuk diuji klinis. Perusahaan BUMN PT. Bio Farma bekerja sama dengan perusahaan asal China, Sinovac Biotech, Ltd untuk memproduksi vaksin virus corona.


Direktur Utama PT. Bio Farma Honesti Basyir menyebut bahwa vaksin yang diproduksi Sinovac ini telah melewati uji klinis fase I dan III. Adapun uji klinis tahap III akan segera dilakukan di berbagai negara dalam waktu dekat, termasuk di Indonesia.
Bio Farma akan bekerja sama dengan Universitas Padjajaran (Unpad) dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) untuk mempersiapkan uji klinis tahap tiga tersebut. Mereka akan melakukan koordinasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Jika disetujui BPOM, vaksin tersebut dapat mulai digunakan untuk keadaan darurat mulai kuartal pertama 2021. Selain itu, vaksin lokal untuk Covid-19 juga tengah dikembangkan dan diprediksi akan tersedia bagi masyarakat pertengahan 2022 mendatang.


Sedangkan Eijkman Institute akan mengembangkan klon prototipe sebagai awal pembuatan vaksin lokal ini. Adapun target untuk menyelesaikan klon prototipe adalah pada Februari 2021. Kemudian, Bio Farma akan melanjutkan proses ini secara bertahap pada tingkat pengembangan. Uji pra klinis baru akan dilaksanakan pada kuartal kedua 2021 dan uji klinis pada kuartal ketiga 2021.
Sementara itu perkembangan vaksin Covid-19 di dunia, para peneliti di dunia tengah berupaya mengembangkan vaksin Covid-19.Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada lebih dari 140 calon vaksin Covid-19 yang tercatat.


Melansir The Guardian, 18 Juli 2020, berikut adalah tahapan pengujian vaksin ini, Tahap pra klinis, peneliti memberikan vaksin kepada hewan untuk melihat apakah dapat memicu respons imun. Fase I: uji klinis vaksin diberikan kepada sekelompok kecil orang untuk mengukur keamanan dan mempelajari lebih bayak tentang respons imun yang ditimbulkan. Fase II: vaksin diberikan kepada ratusan orang sehingga ilmuwan dapat mempelajari lebih banyak tentang keamanan dan dosis yang tepat. Fase III: vaksin diberikan kepada ribuan orang untuk dikonfirmasi keamanannya, termasuk efek samping yang jarang ditemukan beserta keefektifannya. Pengujian ini melibatkan kelompok kontrol yang diberi plasebo.
Beberapa kandidat vaksin Covid-19 yang telah berada di pengujian fase II dan III: Sinovac, Perusahaan asal China ini diketahui mengembangkan vaksin corona berdasarkan partikel Covid-19 yang telah dinonaktifkan, Vaksin ini telah menunjukkan profil keamanan yang menjanjikan pada tahap awal pengujian dan tengah bersiap untuk menjalani uji coba fase III di Brazil.


University of Melbourne/Murdoch Children’s Research Institute, Murdoch Children’s Research Institute di Australia diketahui tengah menjalankan uji fase III untuk pengembangan vaksin Covid-19.
Mereka menggunakan vaksin tuberkulosis berusia hampir 100 tahun. Vaksin ini disebut tidak akan melindungi secara langsung terhadap Covid-19, tetapi mungkin dapat meningkatkan respons imun non-spesifik dari tubuh.
University of Oxford/AstraZeneca, University of Oxford juga tengah mengembangkan vaksin Covid-19. Mereka mengujinya melalui virus simpanes, yang disebut sebagai vektor vaksin.


Vektor berisi kode genetik dari spike protein yang ditemukan pada virus corona dan memicu respons kekebalan yang kuat dalam tubuh manusia. Vaksin ini tengah berada pada kombinasi fase II/III di Inggris dan baru-baru ini memasuki uji coba fase III di Afrika Selatan dan Brazil.
CanSino Biologics Inc./Beijing Institute of Biotechnology, Vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan asal China CanSino Biologics dan Beijing Institute of Biotechnology dilaporkan menunjukkan hasil yang menjanjikan pada pengujian fase II.
Namun demikian, data dari pengujian belum dipublikasikan, saat ini, vaksin tersebut telah disetujui untuk penggunaan militer, tetapi tidak jelas seberapa luas pendistribusian ini akan dilakukan.
Moderna/NIAID, Perusahaan bioteknologi asal Amerika, Moderna, tengah mengembangkan kandidat vaksin Covid-19 dengan menggunakan messenger RNA (mRNA) untuk mengelabui tubuh agar memproduksi protein virus itu sendiri.Sejauh ini, belum ada vaksin mRNA yang pernah disetujui untuk penyakit menular.


Adapun pengembangan vaksin di Indonesia ada yang lebih maju,menurut rilis berita dimedia nasional, Yayasan Biotech Methodologi Tubuh Indonesia telah menemukan Jenis obat Anti corona yang bernama obat mutakhir  “Lymfosit T Nano Isa Robotik”, obat ini ditemukan dan dibuat oleh praktisi kesehatan Muhammad Isa atau yang dikenal Isa Robotik. 
Obat ini sudah melakukan serangkaian riset sejak tahun 2014 dan sudah melakukan uji klinis pada fase ke III dan langsung bisa dirasakan oleh masyarakat, sudah berhasil melakukan uji coba ke manusia sebanyak 2.450 orang. Dan hasilnya sangat memuaskan, pasien terpapar bisa pulih dan sembuh, terakhir telah berhasil menyembuhkan pasien positif di Secapa AD sebanyak 400 orang/siswa secapaAD dibandung.
Saat ini, Yayasan Biotech Methodologi Tubuh Indonesia terus melalukan kegiatan sosialnya dengan misi kemanusiaan untuk terus menyembuhkan masyarakat dan semua kalangan, termasuk para tenaga medis, akademisi di universitas, purnawirawan jendral dan prajurit TNI.


Kegiatan yayasan ini sangat positif dan bisa menjadi solusi alternatif buat negara, bagi penyembuhan pasien positif sambil menunggu calon vaksin vaksin diatas, agar masyarakat mendapatkan optimisme dan harapan untuk tetap hidup normal kembali. Aamiin…..

(Penulis : Pengusaha Nasional, Pengamat kebijakan Publik, pemerhati Kesehatan dan penggiat kemanusiaan)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait