MADIUN, beritalima.com- Untuk memperkenalkan bakal calon walikota (Bacawali) dan bakal calon wakil walikota yang mendaftar melalui Partai Gerindra Kota Madiun, partai besutan Prabowo Subianto ini mengggelar rapat kerja cabang khusus (Rakercabsus) di Hotel Merdeka, Jalan Pahlawan, Kota Madiun, Jawa Timur, Sabtu 11 November 2017.
Acara yang dibuka oleh Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Timur, Hidayat, dihadiri oleh pengurus mulai dari tingkat ranting, pengurus anak cabang, pengurus cabang, anggota DPRD Kota Madiun dari Partai Gerindra, beberapa ketua cabang yang ada di sekitar Madiun, perwakilan dari DPD Jawa Timur dan beberapa pengurus Partai Golkar Kota Madiun.
Kehadiran beberapa pengurus Partai Golkar Kota Madiun dalam Rakercabsus Partai Gerindra ini, karena pada pendaftaran bakal calon walikota dan wakil walikota, Gerindra yang mempunyai empat kursi di DPRD Kota Madiun, berkoalisi dengan Golkar yang mempunyai dua kursi.
Selain itu, hadir pula bakal calon walikota dan bakal calon wakil walikota yang mendaftar melalui koalisi Gerindra-Golkar. Diantaranya adalah Sekda Kota Madiun, H. Maidi, Guntari dan Handoko. Sedangkan beberapa bakal calon lain tidak hadir dengan berbagai alasan.
Menurut ketua panitia Rakercabsus, Samadi, Rakercabsus ini digelar untuk memperkenalkan bakal calon kepada seluruh kader partai Gerindra mulai dari tingkat ranting hingga cabang.
“Termasuk penyampaian visi misi dari bakal calon walikota maupun bakal calon wakil walikota. Sehingga nanti akan didengar oleh kader dan disimpulkan oleh DPC. Kemudian DPC melanjutkan ke DPD untuk dilanjutkan ke DPP guna mendapatkan rekomendasi,” terang Samadi.
Sedangkan mengenai ketidakhadiran beberapa bakal calon, lanjutnya, nanti tetap ada pemanggilan dari DPD Jawa Timur. “Ini belum final. Akhir bulan ini baru ada kesimpulan,” tambahnya.
Sementara itu Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Gerindra Kota Madiun, Bambang Wahyudi, mengatakan, bakal calon walikota maupun bakal calon wakil walikota yang sudah mendaftar, setelah penyerahan data dari baleksi, akan dikirim ke DPD untuk diadakan evaluasi terhadap data yang masuk.
“Kemudian diadakan wawancara, juga diadakan survey terhadap elektabilitas calon. Setelah itu diproses oleh DPD untuk diserahkan ke DPP untuk dipertajam lagi. Hingga pada akhirnya nanti diterbitkan rekomendasi. Jadi kita hanya menyajikan data dan merekrut kemudian proses selanjutnya dari DPD dan DPP. Jadi semua peserta (bakal calon) mempunyai peluang yang sama,” jelas Bambang Wahyudi. (Ton/Dibyo).
Ket. Foto: Samadi (kiri) Bambang Wahyudi (kanan)