SURABAYA, beritalima.com | Banyak strategi yang bisa dilakukan lembaga pendidikan untuk tetap bertahan di tengah kompetisi pendidikan, terlebih bagi lembaga swasta. Hal inilah yang kemudian ditangkap cerdas oleh Yayasan Tarbiyatul Islam Wali Sanga, Kelurahan Banyuanyar Tengah, Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo.
Gus Ubaidillah, aktivis muda NU yang juga Ketua YTI Wali Sanga, mengambil strategi penguatan jejaring alumni.
“Alhamdulillah, para alumni sangat masif membantu promosi agar selalu ada calon santri baru yang menimba ilmu di tempat kami. Promosi ini dilakukan secara sukarela dalam berbagai sosial media, seperti Facebook dan Instagram. Hal ini saya kira strategi menarik karena sekaligus testimoni jujur bahwa memang tempat kami berusaha menjadi lembaga pendidikan yang aspiratif,” jelasnya (13/7).
YTI Wali Sanga sendiri, terdiri dari Raudlatul Athfal, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, dan SMK. Adapun pada (9/7/2023), YTI Wali Sanga telah melangsungkan Haflatul Imtihan yang sekaligus prosesi wisuda pada ratusan siswa atau santrinya. Saat itu, acara dihadiri oleh aktivis perempuan ning Lia Istifhama, Drs. Agus Samiaji, M.Si. (Kabid Kemasyarakatan Bakorwil V Jember) yang datang mewakili Gubernur Khofifah, dan tokoh ulama KH. Ahmad Tijani.
Secara terpisah, ning Lia yang merupakan Sekretaris MUI Jatim, menyampaikan apresiasinya atas strategi Gus Ubed dalam menguatkan eksistensi lembaga pendidikan.
“Penguatan jejaring alumni, sama halnya bahwa lembaga YTI ini telah menangkap efisien dan efektifnya tracer study atau pelacakan alumni. Ini bukan semata bentuk promosi calon siswa atau santri baru, namun juga menunjukkan kekuatan jejaring sosial di dalam lembaga tersebut.”