ACEH,Beritalima-Pasca Pemilihan Gubernur/Bupati/Wali Kota di Aceh, mulai ada pihak pihak yang membuat kegaduhan Politik di Provinsi Aceh, Hal tersebut di katakan salah satu Warga Aceh yang tergabung dalam dunia politik Dr. Husnan, ST. Mp.
Menurutnya peradaban dan penbangunan di Aceh, indikasinya bisa dilihat dari adanya pihak pihak yang berfikiran oportunis dan langsung berkianat terhadap kawan seperjuangan ketika dalam pilkada lalu.
Padahal keringat masyarakat Aceh belum kering, rasa lelah menghadapi Konflik belum pulih, rasa sakit karena kalah pada Pilkada masih terasa, tiba tiba saja ada kawan seperjuangan yang langsung membelot.’’ tuturnya, senin-10-04-2017.
Semua ini karena merasa ketakutan dan kehilangan jabatan serta harta yang sudah di kumpulkan selama ini, mareka mengira apabila tetap bergabung dengan yang kalah,hal ini akan takut terjadi atas diri mareka.
Sekarang mareka berbondong bondong mareka pindah barisan dengan mudah ke pihak lain, tanpa mufakat dan tidak memperhatikan betapa sulitnya kondisi teman seperjuangannya.
Sebuah Perkumpulan Kaum Idiot (PKI) akan ada, sehingga mereka beranggapan bahwa pahala dan dosa itu tidak ada, sehingga meghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan (nafsu), termasuk berkhianat kepada kawan dan sahabatnya dalam perjuangan, tutur Husnan.
Dia Menambahkan Budaya Idiot ini sangat berbahaya bagi kehidupan dalam bermasyarakat, karena akan memunculkan sikap egois, mau menang sendiri, dan tidak peduli pada komitmen yang sudah terjalin selama ini.
Sebenarnya inilah yang disebut Jahil Murakab (bodoh berlapis lapis/Idiot), berlawanan dengan Ulil Albab (orang cerdas) yang selalu mengingat Allah ketika sedang berdiri, duduk dan berbaring, mereka meyakini dan takut kepada siksa Neraka, sehingga berhati hati dalam menjalani kehidupan di dunia.
Jika permasalahan ini masih diabaikan, jangan harap Aceh ini Maju, dan pembangunan berkelanjutan, saya rasa hal ini semua jalan ditempat, pemberdayaan Ekonomi merosot, masyarakat Miskin bertambah, lapangan kerja di Aceh tidak tersedia,”(Aa79)