Jakarta | beritalima.com – Di Hotel Aviary Bintaro Jakarta Selatan, Selasa (19/4/2022) dilaksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) antara Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) dengan Kemenko PMK beserta organisasi terkait.
MoU dilaksanakan bersamaan rapat koordinasi teknis pelaksanaan kegiatan pwnguatan pusat perubahan GNRM melalui partisipasi masyarakat tahun 2022. Juga menyertakan pihak organisasi lintas iman lainnya seperti MATAKIN, KWI, PGI dan PHDI.
Acara dibuka langsung oleh Didik Suhardi selaku Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan dan Prestasi Luar Negeri. Disampaikan juga oleh Menko PMK Muhajir Effendy saat sambutan, menginginkan tahun ini menjadi tahun aksi nyata, di mana realisasi kegiatan di lapangan juga terwujud.
Ada lima program penting yang digarisbawahi dalam kegiatan tersebut, di antaranya Indonesia Melayani, Indonesia Bersih, Indonesia Tertib, Indonesia Mandiri serta Indonesia Bersatu.
Selain penandatanganan MoU, Kemenko PMK juga meminta masing-masing organisasi untuk menyampaikan rencana kegiatannya.
Ketua Umum Permabudhi Prof. Dr. Philip K. Widjaja dalam sambutannya menjabarkan program kerja dan kegiatan Permabudhi yang sudah dan akan dijalankan ke depannya. Prof. Philip mengatakan, pihaknya siap bersinergi untuk bersama-sama ikut menyukseskan program pemerintah.
“Kami dari Permabudhi siap turut andil untuk mendukung dan berkontribusi langsung dalam program pemerintah melalui Kemenko PMK,” ujar Prof. Philip.
Ia menerangkan, saat ini Permabudhi sudah memiliki 33 Pengurus Daerah dan diharapkan dapat ikut menyukseskan berbagai program kerja Permabudhi di bidang pendidikan, lingkungan dan pemberdayaan ekonomi.
“Konsentrasi di bidang pendidikan menjadi hal utama. Disamping itu, Agama juga harus bisa menyesuaikan dengan perubahan zaman. Sementara sumbangsih untuk lingkungan, Permabudhi juga telah banyak melakukan penghijauan. Bahkan manjadi salah satu pendiri dari IRI (Interfaith Rainforest Initiative) Indonesia dan bersama Tokoh Lintas agama lainnya untuk perlindungan Hutan Tropis,” ungkapnya.
Prof. Philip menjelaskan, Permabudhi juga telah menjalankan program pembangunan karakter dan berkerjasama dengan Bappenas dalam mengimplementasikan SGDs (Sustainable Development Goals).
“Semoga dengan adanya pendandatangan MoU ini bisa memberikan improve kepada Permabudhi. Kami juga berharap semua majelis-majelis Agama Buddha dapat berkontribusi,” pungkasnya.
Reporter : Dedy Mulyadi