JAKARTA, Beritalima.com– Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengapresiasi program Mobil Vaksin Merdeka kolaborasi Polrestabes Surabaya, Pemkot Surabaya dan Korem 087/Bhaskara Jaya.
Menurut dia, program yang diperkuat 22 unit mobil tersebut untuk mempermudah warga diberi vaksinasi.
Sebab itu, LaNyalla berharap armada Mobil Vaksin Merdeka diperbanyak.
“Kami apresiasi kerja sama yang baik tiga pilar di Surabaya. Program ini mempermudah masyarakat mendapatkan vaksin karena semakin memperkecil jarak bagi masyarakat memperoleh vaksin Covid,” ungkap LaNyalla, Selasa (17/8) petang.
Mobil Vaksin Merdeka berkeliling memberikan pelayanan vaksinasi ke perkampungan dengan target perhari 300 dosis sehingga totalnya akan ada 6 ribu lebih dosis yang diberikan kepada masyarakat Surabaya setiap hainya dengan total 22 unit mobil.
Mobil ini juga dilengkapi tenaga medis sebagai vaksinator.
“Dengan semakin mudahnya masyarakat mendapatkan akses vaksinasi, itu artinya semakin banyak warga yang menerima vaksin Covid sehingga saya yakin target nasional penyuntikan 2 juta vaksin dalam sehari juga akan tercapai,” ucap LaNyalla.
Senator dari Dapil Provinsi Jawa Timur itu yakin program vaksin ‘jemput bola’ ini disambut antusias masyarakat. Sebab, banyak warga selama ini sebenarnya mau menerima vaksin tapi terkendala masalah waktu dan jarak.
“Memang tepat mobil vaksin keliling menyasar masyarakat di kampung, pesisir, pekerja informal, hingga komunitas,” jelas LaNyalla.
Dia mengimbau mobil ini juga menjangkau warga yang termarjinalkan, seperti pemulung, pengemis, hingga pengamen. Menurut dia, pemerintah harus memikirkan waga yang tidak terdaftar dalam data kependudukan.
“Kita tidak bisa menutup mata masih banyak warga negara yang belum terdaftar secara resmi sebagai penduduk karena tidak memiliki e-KTP dan identitas kependudukan lainnya. Padahal untuk bisa mendapatkan vaksin, salah satu syaratnya adalah nomor induk kependudukan (NIK).”
Menurut dia, harus dibangun sebuah sistem yang bisa memberikan vaksin buat mereka yang tak memiliki NIK. Misalnya bekerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sehingga mereka divaksin sekaligus dibuatkan e-KTP.
Tidak itu saja, LaNyalla pun berharap program vaksinasi jemput bola bisa meluas hingga ke seluruh daerah di Indonesia.
“Sebenarnya antusias warga untuk mendapat vaksin itu besar. Tapi, untuk bisa menerima vaksin Covid seringkali banyak kendala yang harus dihadapi warga. Jadi sudah selayaknya petugas negara memberikan kemudahan seluas-luasnya bagi masyarakat yang ingin divaksin,” demikian AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. (akhir)