M. Jhony dengan tegas membantah keterlibatkan dirinya atas kasus pemukulan yang terjadi di Desa Leubok Mane, Langkahan, Aceh Utara pada Sabtu (24/12/16) jelang magrhib kemarin.
Kendatipun, M. Jhony mengakui adanya pemukulan tersebut, hal itu terjadi atas konflik pribadi antara pelaku dan korban. “Saya tidak ada sangkut pautnya dengan pemukulan itu, malah saya mencoba meleraikan. Mungkin ada komunikasi yang kurang tepat saja, sehingga mereka dipukuli,” ungkapnya via selular yang dihubungi wartawan, Minggu (25/12).
Sedikit menceritakan, M. Jhony mengatakan pihaknya sedang melakukan sosialisasi dilogis dengan masyarakat setempat yang sekaligus dibagikan kelender Partai Aceh. Namun, cemohan sempat didapatkan pihaknya, karena mendatangi warga yang berdekatan posko pemenangan FATAR dan IRVA (Irwandi – Nova). Ia menambahkan, kejadian tersebut secara spontan terjadi, karena adanya debat mulut antara Usman alias Ayah Ot Cs dengan salah satu simpatisan Calon Pasangan Bupati dan wakil Bupati Aceh Utara dari Independen Fakhrurrazi-Mukhtar yang juga sebagai timses calon gubernur Aceh Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah tersebut.
Menurut keterangan panglima muda daerah IV itu menuturkan, bahwa pemukulan itu terjadi karena si korban menantang kegiatan PA yang dilakukan oleh Ayah Ot Cs yaitu kegiatan sosialisasi sekaligus bagi-bagi kalender di desa Lubok Mane.
Namun, kejadian penyerbuan rumah pribadinya yang terletak di Desa Matang Drien dianggap provokatif. “Kenapa rumah saya menjadi korban, disini saya tidak terlibat apapun, kejadian itu pun bukan berdasarkan perintah, tapi spontanitas saja antara pelaku dan kedua simpatisan itu, sementara mereka merasa keberatan PA mengadakan kegiatan ditempat itu, sedangkan posko PA lebih dahulu dibentuk disana,” katanya.
Kejadian tersebut telah menyebabkan keluarga kecil M. Jhony terusik, bahkan anggota keluarganya trauma atas kejadian tersebut. “Kasus ini merupakan kasus pribadi, kenapa harus diprovokasi meluas yang melibatkan simpatisan lainnya. Sehingga APK PA dibakar dan disobek-sobek, sementara aparat kepolisian telah menjamin tidak akan terjadi lagi kasus ini, namun mereka melakukannya, sekitar pukul 04.00 Wib dini hari tadi,” tambah M. Jhony.
M. Jhony menyebutkan akses kejadian semalam tersebut mmengakibatkan empat bangunan kantor PA, antaranya kantor KPA Sagoe Raa Sabi, dua unit kantor posko pemenangan dan satu unit kantor PA menjadi sasaran. “APK PA hancur sepanjang jalan lintas Jambo Aye, ini siapa yang bertanggung jawab,? Lanjut Jhony vi telponnya.
Kepada pihak kepolisian mereka berharap, terkait kasus ini harus bersikap adil dalam menanggapi kasus ini. Sebab masalah ini tidak ada kaitannya dengan Partai.
Sementara itu menurut Panglima Sagoe Raja Sabi, Nasir alias Manok Nek yang didampingi ratusan simpatisan PA saat di rumah Joni di Desa Matang Drien, Tanah Jambo Aye mengatakan bahwa pihaknya saat ini tidak percaya lagi terhadap hukum.
Ia mengeluhkan dengan adanya hukum keributan ini kenapa bisa terjadi. Menurutnya, kejadian ini sebenarnya tidak ada urusan dengan partai, dan itu murni masalah pribadi mereka berdua yang bertikai. “Namun yang terjadi saat ini mengapa mereka kelompok Fatar dan Irwandi justru merusak atribut PA bahkan sampai merembet ke rumah Panglima Muda Daerah IV M. Joni dan juga merembet ke kantor PA yang ada di Cempedak,” tukasnya.
Dia mengatakan, saat ini pihaknya sudah stand by di rumah M. Jhoni dan saling menjaga masing-masing. Menurutnya jika pihak kepolisian tidak bersikap tegas terhadap masalah perusakan ini, maka pihaknya akan melakukan perlawanan. (En)