Perokok Pasif Korban Tanpa Pilihan ?

  • Whatsapp

Oleh :
DR.dr. Robert Arjuna FEAS *
Merokok merupakan hal lumrah di seluruh dunia, tak terkecuali orang tua.Bahkan remaja pun kini mulai ikutan-ikutan untuk merasakan yang namanya rokok tanpa pengawasan orang tua. Walaupun,mereka sudah mengetahui efek buruk dari menghirup tembakau secara luas.
Sebagai contoh bhw teman yang bekerja di bidang journalistik katanya merokok mendatang banyak inspirasi untuk menulis, para pekerja kantoran dan pabrik menganggap rokok sebagai teman hidup mereka apalagi saat sehabis makan menghabisi sebatang rokok badan terasa enteng.namum apakah rokok ini bisa menimbulkan kanker atau gangguan paru ?

Bercermin pada seorang pasienku yang kerja di Pabrik Djarum sebagai” test rokok” setiap batang rokok sebelum dicetak harus ditest dulu oleh 5 orang ” test rokok” menyatakan campuran bumbu valid untuk dicetak.sehari minimal mengisap 150 batang rokok bersama teamnya 5 orang, tiap 3 bulan periksa paru paru tetap kondisi sehat? Kita juga binggung katanya rokok membuat paru kita tak sehat tapi malah dia tetap ok saja?Bahkan tidak diberi pensiun hidup minta kerja terus walaupun udah bekerja >45 tahun dengan ditunjangi segala kebutuhan yang diminta.

Sungguh ironis kali kita melihat perkembangan rokok begitu maju pesat dari satu pabrik ke pabrik lain dengan iklan yang bertubi tubi di TV Nadional, Radio,jalan raya,Mall maupun setiap sudut kota dengan diakhiri catatan Merokok berbahaya bagi kesehatan antara lain Paru paru jantung,Kankerbdan lain lain,namum peringatan ini tidak ditakuti orang atau dihiraukan orang
terbukti rokok semakin hari semakin banyak seperti Gudang Garam,Djisamsu,WismilakDjarum
Marlboro, Camel, Dunhill hingga Lucky Strike dan la8n sebahainya bahkan ada rokok elektrit Vape yang asap tebal dengan tetesan minyak untuk bakar.

Merokok bukan hanya pada laki laki bahkan kaum perempuan juga bahkan mereka kebih hebat merokok dari laki, bagaimana kalau perokok pasif artinya selalu berada dalam wilayah
Asap rokok Data studi terkait menunjukkan mayoritas perokok adalah pria, mencapai 95%, sementara perempuan menyumbang

Survey Kesehatann Indonesia (SKI) 2023 oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia menyatakan jumlah perokok Indonesia mencapai 70 juta orang, 7,4% di antaranya berusia 10-18 tahun.Secara keseluruhan, Indonesia ada di posisi ke-12 dari daftar negara dengan perokok terbanyak di dunia. Indonesia bahkan dinobatkan menjadi negara dengan persentase perokok laki-laki tertinggi di dunia. Sebanyak 71,4% laki-lakinya adalah perokok di 2020. Prevalensinya terus naik dari tahun ke tahun, di mana di 2000, prevalensi perokok pria adalah sebesar 63,8%.

Fakta lain tentang bahaya merekok adalah dimana 7 juta perokok aktif dan 1,2 juta perokok pasif meninggal per tahun, beberapa penyakit yang disebabkan oleh aktivitas merokok diantaranya kanker mulut,paru, pankreas, dan kandung kemih, rokok menyerang psikologis.
Sedangkan gangguan psikologis karena rokok yakni gangguan kecemasan, depresi atau perasan sedih, marah, gelisah, sulit berkonsentrasi dan kecenderungan perilaku kompulsif.

Perokok Aktif adalah orang yang mengkonsumsi rokok secara rutin dengan sekecil apapun walaupun itu Cuma 1 batang dalam sehari. Atau orang yang menghisap rokok walau tidak rutin sekalipun atau hanya sekedar coba-coba dan cara menghisap rokok Cuma sekedar menghembuskan asap walau tidak diisap masuk ke dalam paru-paru.
Perokok aktif dapat mengalami berbagai penyakit, seperti:
1. Penyakit jantung
2. Kanker paru-paru
3. Penyakit pernapasan kronis
4. Stroke
5. Tulang mudah patah
6. Kanker kandung kemih
7. Kanker payudara
8. Kanker serviks
9. Kanker kerongkongan
10. Kanker pencernaan

STATISTIK MEROKOK
Berdasarkan World Population Review, prevalensi tembakau dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni tingkat kemakmuran suatu negara dan budaya. Negara-negara kaya cenderung memiliki jumlah perokok lebih banyak. Selain itu, dalam beberapa budaya di seluruh dunia, merokok adalah bagian dari budaya sosial dan hampir diharapkan dilakukan oleh laki-laki.

Berdasarkan data World Population Review pada 2022, Nauru yang terletak di Mikronesia adalah negara dengan jumlah perokok terbanyak di dunia, yakni 48,3 persen. Jumlah perokok terbanyak di dunia diikuti oleh negara di Asia Tenggara, yakni Myanmar dengan total 44,4 persen.Sementara itu, Indonesia menduduki peringkat kedelapan di dunia sebagai negara dengan jumlah perokok terbanyak, yaitu 38,2 persen. Indonesia beda tipis dengan Timor Leste yang menduduki posisi ketujuh dengan 38,7 persen total jumlah perokok.

Menurut laporan yang sama, negara degan tingkat merokok tertinggi terdapat di Asia Tenggara dan kawasan Balkan di Eropa. Sedangkan, negara-negara Eropa Barat dan Amerika cenderung memiliki tingkat merokok yang lebih rendah.Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), jumlah perokok aktif di Tanah Air diperkirakan mencapai 70 juta orang dengan 7,4 persen di antaranya berusia 10 hingga 18 tahun.

Kelompok anak dan remaja menjadi kelompok dengan peningkatan jumlah perokok yang paling signifikan. Menurut data Global Youth Tobacco Survey (GYTS) pada 2019, prevalensi perokok pada anak sekolah usia 13 hingga 15 tahun naik dari 18,3 persen pada 2016 menjadi 19,2 persen pada 2019.Sementara itu, data SKI 2023 menunjukkan bahwa kelompok berusia 15 hingga 19 tahun merupakan kelompok perokok terbanyak, yaitu 56,5 persen, diikuti usia 10 sampai 14 tahun (18,4 persen).

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tembakau yang terdapat pada rokok mampu membunuh lebih dari 8 juta orang per tahun, baik perokok aktif maupun pasif.Tak hanya itu, Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) juga menyatakan bahwa tembakau adalah penyebab utama penyakit, kecacatan, dan kematian yang sebenarnya dapat dicegah di Amerika Serikat (AS).

Indonesia bahkan dinobatkan menjadi negara dengan persentase perokok laki-laki tertinggi di dunia. Sebanyak 71,4% laki-lakinya adalah perokok di 2020 bahan di Mei 2024, jumlah perokok aktif di Indonesia mencapai 70 juta orang. Mayoritas perokok tersebut adalah anak muda. Indonesia termasuk salah satu negara dengan persentase perokok tertinggi di dunia. Pada tahun 2022, Indonesia menempati posisi kedelapan dengan persentase perokok sebesar 38,2% dari total populasi

Berdasarkan CNBC melaporkan :Jumlah Perokok Aktif RI 70 Juta Orang, Didominasi Anak & Remaja. Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) terbaru mengungkapkan bahwa jumlah perokok aktif di Indonesia telah mencapai 70 juta orang.
Menurut Global Adult Tobacco Survey ), Indonesia diyakini memiliki tingkat perokok tertinggi di dunia di antara pria dewasa (67%) . Diperkirakan 2,7% wanita dewasa dan 34,8% dari populasi dewasa yang berjumlah 59,9 juta jiwa adalah perokok

Berdasarkan data dari World Population Review, Indonesia tercatat sebagai salah satu dari 10 negara dengan persentase perokok tertinggi di dunia pada tahun 2022. Persentase perokok di Indonesia mencapai 38,2% dari total populasi, menempatkan negara ini di posisi DELAPAN
dalam daftar.

Berikut daftar 10 negara dengan jumlah perokok terbanyak di dunia pada 2022 menurut World Population Review.
1. Nauru (48,3 persen)
2. Myanmar (44,4 persen)
3. Kiribati (39,7 persen)
4. Papua Nugini (39,6 persen)
5. Serbia (39,5 persen)
6. Bulgaria (39,5 persen)
7. Timor Leste (38,7 persen)
8. Indonesia (38,2 persen)*
9. Kroasia (37 persen)
10. Kepulauan Solomon (36,9 persen)

CUKAI ROKOK
Cukai rokok merupakan cukai tertinggi dari seluruh pemasuk pajak, walaupun cukai tiap kali naik tapi tak pernah masyarakat mengadakan demonstrasi ramai ramai dibanding hargaharga
Sembako naik udah banyak orang berdemo sana sini,sungguh aneh bukan ?
Menurut UU No.39/2007 :Cukai Rokok adalah cukai yang dikenakan atas barang kena cukai berupa hasil tembakau yang meliputi sigaret, cerutu, rokok daun, tembakau iris dan hasil pengolahan tembakau lainnya

Pemerintah telah menetapkan tarif cukai hasil tembakau (CHT) atau cukai rokok sebesar 10 persen dan cukai rokok elektrik sebesar 15 persen pada 2024Pemerintah Memutuskan Menaikkan Tarif Cukai Hasil Tembakau (CHT) Untuk Rokok Sebesar 10 Persen Pada Tahun 2023 dan 2024. Pemerintah memutuskan menaikkan tarif cukai hasil tembakau (CHT) untuk rokok sebesar 10 persen pada tahun 2023 dan 2024 Cukai hasil tembakau (CHT) atau cukai rokok menjadi penyumbang terbesar dalam penerimaan cukai Indonesia. Hingga Juli 2024, penerimaan dari CHT tercatat sebesar Rp 111,3 triliun, hanya tumbuh 0,1% YoY.Pemerintah memastikan tidak akan menaikkan tarif cukai hasil tembakau (CHT) atau cukai rokok pada 2025 mendatang

Cukai adalah pungutan Negara yang dikenakan terhadap hasil tembakau berupa sigaret, cerutu dan rokok daun sesuai dengan Peraturan Perundang – undangan di bidang cukai, yang dapat berupa persentase dari harga dasar (Aduatorum) atau jumlah dalam rupiah untuk setiap batang rokok (spesifik) atau penggabungan dari keduanya.

Cukai rokok adalah pungutan negara yang dikenakan pada hasil tembakau, seperti sigaret, cerutu, dan rokok daun. Cukai rokok merupakan bagian dari Cukai Hasil Tembakau=Rp.1000
Maka Besaran Cukai Rokok dan Pajak Rokok per batang adalah sebesar : HJE per batang rokok
Cukai yang dibayar pengusaha per batang: 40% x Rp 1000 =Rp. (400) Pajak Rokok yang dibayar pengusaha per batang:10%

Dibandingkan manfaatnya, bahaya merokok jauh lebih besar karena bisa menyebabkan berbagai penyakit, mulai dari gangguan paru-paru, penyakit jantung, hingga kanker. Merokok merupakan kebiasaan buruk yang masih banyak dilakukan banyak orang.
Indonesia bahkan dinobatkan menjadi negara dengan persentase perokok laki-laki tertinggi di dunia. Sebanyak 71,4% laki-lakinya adalah perokok di 2020

JENIS JENIS ROKOK
Rokok herbal, rokok elektrik, dan rokok tembakau sama-sama berbahaya bagi kesehatan.
1. Rokok herbal :Rokok herbal sering dianggap aman karena tidak mengandung nikotin. Namun, belum ada penelitian yang membandingkan rokok herbal dengan rokok tembakau secara jangka panjang.
2. Rokok elektrik Rokok elektrik mengandung nikotin, diacetyl, kadmium, acrolein, formaldehida timbal, nikel, dan timah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa rokok elektrik berisiko lebih rendah menyebabkan penyakit kardiovaskular daripada rokok tembakau.
3. Rokok tembakau :Rokok tembakau mengandung sekitar 7.000 bahan kimia berbahaya. Merokok satu batang rokok dalam sehari dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung koroner.
Tidak ada rokok yang sehat karena semua jenis rokok berbahaya bagi kesehatan. Merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti gangguan paru-paru, penyakit jantung, dan kanker.sekian dan terimakasih
RobertoNews 1902《3.2.25(09.00)》
• Praktisi Dokter & Penulis Ilmu Kesehatan

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait