Persaingan Merebut Hati Pembeli

  • Whatsapp

Oleh Raudha Sakina

Penjual dan pembeli itu bagai simbiosis mutualisme. Pembeli membutuhkan penjual untuk memenuhi keperluannya dan penjual membutuhkan pembeli agar mendapat keuntungan. Pasar berperan sebagai wadah bertemunya penjual dan pembeli. Pasar tak pernah sepi. Tempat ini mempunyai cerita tersendiri, cerita penjual dan pembeli, sesama penjual dan sesama pembeli. Pasar merupakan tempat bersosialisasi dimana setiap orang akan membangun komunikasi satu dengan yang lainnya.

Penjelasan sebelumnya merupakan gambar dari adanya Pasar Tradisionanl. Pasar tradisional adalah pasar yang pelaksanaannya bersifat tradisional tempat bertemunya penjual pembeli, terjadinya kesepakatan harga dan terjadinya transaksi setelah melalui proses tawar-menawar harga. Pasar tradisional umumnya menyediakan berbagai macam bahan pokok keperluan dapur rumah tangga, dan pasar ini biasanya berlokasi di tempat yang terbuka.

Paham akan zaman yang terus berkembang tidak membuat pasar tradisional mundur akan hadirnya pasar modern. Terlepas dari kesan kumuh, kotor, semrawut, dan bau, orang-orang khusunya kaum ibu lebih memilih berbelanja di pasar tradisional karena harganya yang murah, bisa ditawar, dan juga barang yang dijual selalu segar setiap harinya. Tak peduli akan pasar tradisional yang terkesan kotor, terlalu ramai, becek dan lain-lain, demi menghemat pengeluaran para ibu rela berkutat dengan pembeli lainnya.

Menyaingin pasar tradisional, perwajahan pasar modern dibuat sedemikian bagus demi menarik minat pembeli. Kenyamanan yang disediakan seperti bangunan pasar yang tertutup sehingga pembeli tidak merasa kepanasan, keranjang hingga tata letak barang yang disusun sedemikian rapi membuat pengunjung betah. Namun harga barang-barang di pasar modern cendurung lebih mahal dari pasar tradisional karena adanya pajak.

Persaingan antara pasar tradisional dengan pasar modern memang cukup berat. Dan pihak yang diberatkan untuk persaingan ini adalah pasar tradisional. Persaingan ini juga tergantung dari kebutuhan dan kesanggupan para pembeli. Seperti salah satu pembeli di pasar tradisioanal, Ibu Devina ia berkata “Sebenarnya itu sih tergantung kebutuhannya konsumenya. Tapi kalo disuruh milih, ya aku pilih disini (pasar tradisional) soalnya ya tadi, bisa nawar jadi hemat uang. Terus juga udah kenal aja gitu sama pedagangnya jadi nyaman.” Dari pendapat tersebut keunggulan pasar tradisional naik satu level dari pasar modern. Pasar tradisional perlu memiliki strategi khusus dari para pedagang pasar karena kenyataannya yang dihadapi saat ini pasar modern lebih eksistensi dari pada pasar tradisional.

Sejatinya, pasar modern hadirkan untuk para konsumen yang menginginkan kenyamanan dan ke efektifan dalam berbelanja, dengan fasilitas yang baik lagi-lagi pasar modern naik satu level diatas pasar tradisional. Jadi untuk menyusul keunggulan setidaknya strategi dari para pedagang bisa sangat mempengaruhi eksistensi pasar tradisional. Misalnya dari segi pelayanannya, kebersihan kios dan barang-barang yang dijual memiliki kualitas yang bagus pembeli akan senang dan ada kemungkinan untuk datang kembali.

Seperti yang diutarakan Pak Miftah, pedagang sayuran di Pasar Blok AM saat ditanya bagaimana strategi bersaing dengan pasar modern, paling tidak bersaing sesama pedangan di pasar tersebut. Ia berpendapat “Kalau mau bersaing sama pasar modern, pasti dari pasar sininya (tradisionalnya) harus kompak, bikin pasar jadi lebih baik. Tapi kalau bersaing sesama pedagang, saya punya cara sendiri, saya sebisa mungkin bikin pembeli senang sama dagangan saya, dari menjual sayur-sayur yang masih seger, terus cara saya ngelayanin pembeli itu saya suka aja bercanda, terus juga saya jujur kalo ngasih harga. Kalau naik ya naik, kalau turun ya turun” ujar pak Miftah dengan percaya dirinya.

Bukan masalah menolak adanya pasar modern yang membuat pasar tradisional menurun eksistensinya. Semua tergantung dari para konsumen dan strategi yang digunakan masing-masing pasar. Pasar tradisional sudah ada sejak lama, apa salahnya kita menjaga agar kehadirannya tetap ada dan tak hilang tertutup zaman. Persaingan tetap persaingan, tanpa persaingan dunia ini tidak akan ada cerita.

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *