KUPANG, beritalima.com – Perkumpulan Tuna Daksa Kristiani (Persani) NTT sebagai salah satu organisasi disabilitas, bekerjasama dengan SMPN 17 Kota Kupang menggelar Sosialisasi Disabilitas, Pemilahan dan Bank Sampah
Kegiatan berlangsung di Aula SMPN 17 Kota Kupang, Sabtu (23/3/2024) dengan melibatkan pihak Sekolah, Siswa, Mahasiswa Kampus Mengajar, Yayasan Plan Internasional Indonesia, Persani NTT serta narasumber dari Bank Sampah Mutiara Timor.
Dalam kegiatan tersebut menghadirkan tiga narasumber, yakni Ketua Persani NTT, Serafina Bete, dengan materi mengenai konsep dan etika berinteraksi dengan penyandang disabilitas, lalu Januarius Nesi, Siswa SMPN 17 Kota Kupang sekaligus anggota Kelompok Disabilitas Kelurahan Naioni membawakan materi Pemilahan Sampah, dan Meilsi Mansula dari Bank Sampah Mutiara Timor menyampaikan materi bank sampah.
Serafina Bete menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi ini merupakan salah satu kegiatan tindak lanjut, kelompok disabilitas di Kelurahan Nefonaek pada kegiatan Partisipatory Action Research (PAR), dalam projek Water for Woman yang didanai oleh Yayasan Plan Internasional Indonesia.
“Kegiatan ini untuk mengingatkan para siswa di sekolah, agar paham mengenai konsep dan etika berinteraksi dengan penyandang disabilitas,” ujar Serafina Bete.
Sehingga tidak melakukan bullying kepada teman yang disabilitas di sekolah, lanjut dia, serta mereka juga paham mengenai sampah, jenis-jenisnya, bagaimana pemilahan sampah sehingga bisa menghasilkan uang.
Januarius Nesi selaku siswa sekaligus narasumber berterimakasih dan merasa bersyukur, serta senang atas kepercayaan yang diberikan kepadanya.
“Ini pengalaman saya pertama kali tampil di depan umum, menyampaikan sosialisasi kepada teman-teman sekolah, semoga kedepannya bila dipercayakan membawakan materi saya lebih baik lagi,” ungkap pria yang sering di sapa Jay ini.
Jay juga menyampaikan apresiasi kepada Persani, yang sudah mensosialisasikan kepada siswa dan pihak sekolah, mengenai pemilahan sampah berdasarkan jenis serta materi disabilitas.
Sementara itu, Yucun Dianus Darma, selaku Kepala Sekolah SMPN 17 Kota Kupang menuturkan bahwa, kegiatan ini sangat bermanfaat, karena selama ini sampah tidak dipilah berdasarkan jenisnya, melainkan hanya dikumpulkan dalam satu tempat. Ternyata sampah juga dapat dijual ke bank sampah, ataupun di daur ulang kembali menjadi barang kerajinan.
“Kami berharap kegiatan seperti ini bisa dilakukan lagi, agar menjadi pengingat dan motivasi bagi pihak sekolah dan siswa, untuk mulai melakukan pemilahan sampah dan juga cara berinteraksi dengan penyandang disabilitas, agar tidak ada diskriminasi atau bullying di sekolah,” harap Yucun Dianus.
Kegiatan ini diakhiri dengan kesepakatan bersama dengan pihak sekolah dan siswa, untuk dilakukan penimbangan sampah pada minggu ketiga bulan April 2024. (*/L. Ng. Mbuhang)