Persiapkan Warga Yang Ingin Transmigrasi, Disnakertrans Tulungagung Kunker ke Mamuju

  • Whatsapp

TULUNGAGUNG, beritalima.com- Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Mamaju, Sulawesi Barat.

Kunjungan ini dalam rangka melakukan survey lokasi transmigrasi. Pasalnya, transmigrasi merupakan salah satu program pemerintah untuk mengurangi kemiskinan dan kepadatan penduduk.

Tak hanya itu, juga dalam rangka memberdayakan penduduk untuk mengolah sumber daya alam. Tulungagung, salah satu kabupaten yang mengikuti program transmigrasi ini.

Karena itu, sebelum memberangkatkan warga Tulungagung menuju lokasi transmigrasi, Disnakertrans Kabupaten Tulungagung ingin mengetahui fakta disana, sehingga sesuai dengan harapan yang diinginkan.

Kepala Dinas Nakertrans Kabupaten Tulungagung, Agus Santoso, mengatakan, karena yang akan diberangkatkan warga yang ingin memperbaiki nasib, jangan sampai setelah di lokasi transmigrasi, nasibnya justru terpuruk.

“Kunker kemarin, kami mengunjungi wilayah transmigrasi di Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Tahun depan rencananya diisi 97 kepala keluarga (KK). Disana sudah ada fasilitas umum yang memadai. Seperti listrik, air, pos keamanan, Puskesmas pembantu, tempat ibadah, Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kalau SMA, harus ke kota,” terang Agus Santoso, Senin 1 November 2021.

“Kami ingin memastikan, semua ada dan bukan hanya cerita. Di Mamuju untuk kehidupan keluarga sangat layak, mereka yang ingin maju, transmigrasi ke Mamuju bisa memberi harapan,” tambahnya.

Sepuluh tahun kedepan, paparnya, Mamuju akan dibangun sebagai penyandang ibu kota baru, Karena Kaltim dan Sulbar berhadapan. Nantinya, pintu masuk dari Indonesia timur, lewat Sulbar.

“Lokasi dekat dengan wilayah transmigrasi. Satu prospek yang cerah bagi warga Tulungagung yang mau transmigrasi ke Mamuju. Nanti saya laporkan ke pak bupati tentang apa yang saya lihat, dan saya dengar. Fasilitas untuk transmigran nantinya apa, atau ambil contoh seperti Trenggalek, Bogor atau punya gagasan sendiri,” tandasnya,

Dari pendekatan yang dilakukan Disnakertrans ke Kepala Bagian Perencanaan di Pemprov Sulbar, urainya, Tulungagung mendapat kuota 97 KK. Meskipun belum deal, tetapi sudah memberi harapan akan mendapat prioritas.

“Ada keseriusan Pemkab dengan mengirim Disnakertrans ke Mamuju. Jka kita diam menunggu jatah dari propinsi, maksimal antara tiga sampai lima,” ujarnya.

Terkait fasilitas yang akan diterima calon transmigran, per KK mendapat 200 ru tanah dan rumah. Kemudian jatah hidup selama dua tahun, sembako disuplai Pemerintah ditambah tanah perkebunan seluas dua hektar.

“Sementara yang ada di Mamuju kelapa sawit dan kualitasnya sangat bagus dibanding Kalimantan. Kalimantan kalah karena banyak gambutnya, tetapi proses pengolahan masih di Kalimantan,” terangnya lagi.

“Pemberangkatan transmigran masih tahun depan, menunggu instruksi pak bupati. Misal, pak bupati berkenan memfasilitasi 20 KK, Disnakertrans segera bersurat ke sana. Karena akan diamankan untuk Tulungagung. Nanti akan disosialisasikan kepada seluruh Kades tentang adanya program ini. Kepala Disnakertrans Kabupaten Mamuju bersedia datang ke sini untuk menjelaskan semuanya. Supaya yakin kalau di Mamuju itu kondisinya bagus, dan layak untuk hidup,” pungkasnya. (Dst/editor Dibyo).

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait