Personel Korem 082/CPYJ Berhasil Redam Aksi Pengunjuk Rasa

  • Whatsapp
        Kota Mojokerto,- Pasukan pengamanan yang terdiri dari TNI dan Polri, berhasil meredam aksi massa yang tidak puas dengan hasil perhitungan suara Pemilu.

        Berawal dari demo yang berlangsung di depan Kantor Pemilihan Umum Kota Mojokerto, massa menuntut untuk dilakukan perhitungan suara ulang.

        Tak puas karena tuntutannya tak dipenuhi, massa pun berupaya untuk memasuki kantor KPUD Kota Mojokerto. Sabtu, 9 Februari 2019 siang.

        Namun, upaya tersebut berhasil digagalkan oleh personel pengamanan yang sebelumnya sudah berjaga di depan kantor pemilihan umum Kota Mojokerto. Bahkan, pihak pengamanan pun menangkap beberapa pendemo yang dinilai menjadi provokator aksi penggerudukan kantor KPU tersebut.

        Namun, itu semua hanyalah simulasi latihan yang dilakukan oleh personel TNI-Polri di wilayah Korem 082/CPYJ guna mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan selama berlangsungnya pesta demokrasi mendatang.

        Komandan Korem (Danrem) 082/CPYJ, Kolonel Arm Rully Chandrayadi, S. H, menjelaskan, simulasi tersebut merupakan salah satu upaya guna meningkatkan ketrampilan dan kemampuan personel pengamanan menjelang pelaksaan Pileg dan Pilpres 2019 yang akan digelar di wilayah tugas Korem 082/CPYJ, khususnya Kota dan Kabupaten Mojokerto.

        “Latihan ini melibatkan prajurit Korem, Kodim di wilayah Korem 082/CPYJ, Yonkav 3/AC, Yonzipur 5/ABW, Polrestas dan Pemda Mojokerto,” jelas Kolonel Rully usai berlangsungnya simulai latihan pengamanan Pileg dan Pilpres.

        Danrem menambahkan, selama berlangsungnya pengamanan tersebut, pihak TNI hanya ditugaskan untuk membantu pihak Kepolisian dalam menjaga keamanan dan keberlangsungan Pemilu.

        “Tugas TNI, hanya mem-back up pihak Kepolisian dalam melakukan pengamanan,” ujarnya.

        Tidak hanya itu saja, sebelum menutup simulasi latihan pengamanan Pemilu tersebut, Kolonel Rully mengimbau seluruh personelnya untuk terus meningkatkan kemampuan prajurit Komando kewilayahan.

        “Itu juga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Satuan sebagai langkah antisipatif agar seluruh personel TNI, Polri dan Pemda mampu menghadapi setiap perkembangan situasi wilayah selama berlangsungnya Pileg dan Pilpres,” pintanya. (Penrem082/CPYJ)
beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *