SIDOARJO, beritalia.com – Jawa Timur dibawah kepemimpinan Gubernur Dr. H. Soekarwo berhasil mempertahankan penghargaan tertinggi dalam bidang penyelenggaraan pemerintahan daerah, yakni Parasamya Purnakarya Nugraha. Prestasi itu mendapat apresiasi dari Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri, Dr. Soemarsono.
“Jawa Timur menjadi satu-satunya Provinsi di Indonesia yang dua kali secara berturut-turut meraih Parasamya Purnakarya Nugraha. Luar biasa Pakde Karwo” puji Dr. Soemarsono saat Malam Puncak Peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) ke-21 di Alun-alun Kabupaten Sidoarjo, Selasa (25/4) malam.
Soemarsono mengatakan, keberhasilan Jatim dalam mempertahankan Parasmya Purnakarya Nugraha menjadi panutan sekaligus motivasi bagi pemda lain agar semakin terpacu dan terus berinovasi dalam rangka memberikan pelayanan publik terbaik bagi masyarakat.
“Jika Jawa Timur bisa, maka semua daerah lain juga pasti bisa. Tinggal bagaimana kemauan dan usahanya saja. Dan tentu jika semua daerah bisa maju, maka nasional juga pasti ikut maju” katanya.
Soemarsono menceritakan, Jatim merupakan provinsi yang pertama kali menerima penganugerahan Parasamya Purna Karya Nugraha pada REPELITA I dari pemerintah, yakni pada tahun 1974. Penyerahan langsung diberikan oleh Presiden Soeharto kepada Gubernur saat itu, Raden Panji Moh. Noer, untuk periode penilaian tahun 1969-1973.
Tahun 2014, Jatim menerima penghargaan Samkaryanugraha Parasamya Purnakarya Nugraha. Berdasarkan hasil evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah terhadap Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) tahun 2010, tahun 2011 dan tahun 2012 oleh tim nasional, kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerahnya menduduki peringkat pertama atau terbaik secara nasional, atau penerimaan kedua setelah tahun 1974.
Tahun 2017, berdasarkan evaluasi kinerja Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) tahun 2013, tahun 2014 dan tahun 2015 oleh pemerintah pusat, Jatim dinilai dapat mempertahankan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerahnya terbaik secara nasional. Dngan demikian, Jatim mendapatkan kembali penghargaan Parasamya Purna Karya Nugraha untuk ketiga kalinya.
“Saya punya mimpi, setelah trofi Parasamya diserahkan Presiden, nanti Pakde Karwo membangun monumen Parasamya. Karena sudah tiga kali Jatim dapat penghargaan itu. Bentuk Trofi Parasamya sangat khas, tidak berubah sejak pertama kali diberikan oleh Presiden Soeharto. Ini akan jadi monumen yang hebat” ujarnya.
Pada kesempatan itu, duapuluh kepala daerah mendapat penghargaan tematik dari Dr. Soemarsono sebagai berikut:
A. Pemda Berkinerja Terbaik dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Otonomi Khusus Daerah :
– Pemprov DIY (Pengelola Keuangan Daerah atau Istimewa Tahun 2017)
– Pemprov Papua (Penanganan Daerah Terisolir di Daerah Otonomi Khusus Tahun 2017)
– Pemprov Aceh (Penanganan Stabilitas Daerah di Daerah Otonomi Khusus Tahun 2017)
– Pemda Pulau Taliabu (Daerah Otonomi Terbaik Wilayah Indonesia Timur Tahun 2017)
– Pemda Kab. Musi Rawas Utara (Daerah Otonomi Terbaik Wil. Indonesia Barat Tahun 2017)
B. Apresiasi Penataan Kelembagaan dan Kepegawaian Pemprov/Kota/Kabupaten
Tahun 2017 :
– Pemprov Sulawesi Utara
– Pemkab Demak
– Pemkab Karangasem
– Pemkab Hulu Sungai Utara
C. Apresiasi fasilitas Pilkada serentak 2017;
– Pemprov Sulawesi Barat
– Pemkab Barito Selatan
– Pemkab Tambrauw
– Pemkot Tasikmalaya..
D. Apresiasi tata kota atau tata kelola pintar berbasis Teknologi Informasi Tahun 2017:
– Pemrpov DKI Jakarta..
– Pemkot Surabaya
– Pemkot Bandung
– Pemkot Makassar
E. Apreasiasi Ketaatan pemda dalam tindak lanjut pembatalan dan fasilitasi Perda Tahun 2017:
– Pemprov Sulawesi Selatan
– Pemkot Banjar Baru
– Pemkot Kupang
Hadir pada kesempatan itu antara lain, Gubernur Papua, Gubernur Jateng, Gubernur Kaltim, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Walikota Medan, Walikora Bandung, dan Walikota Maksar.
Peringatan Hari Otoda XXI Tahun 2017 juga dimeriahkan pendirian stand booth pameran yang menyajikan inovasi-inovasi daerah serta best practice hasil kinerja Pemprov Jatim dan kabupaten/kota berupa produk UMKM dengan standar world class dan beragama inovasi electronic Government atau e-government.
Kemeriahan puncak malam peringatan Hari Otoda disemarakkan oleh musisi papan atas nasional, diantaranya Uut Permatasari, dan Klantink Band. (**)