KUDUS, beritalima.com | Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Dr. Moeldoko SIP menilai, apa yang dilakukan oleh PB Djarum adalah bagian dari program pendidikan karakter, membangun karakter untuk bekerja keras dan memiliki semangat pantang menyerah.
Karena PB Djarum tidak hanya fokus pada bulu tangkis saja, tapi juga tidak meninggalkan aspek pendidikan pada atletnya, sebab menyadari betapa pentingnya pendidikan formal itu bagi para atlet.
Ia juga menaruh harapan besar, PB Djarum akan tetap meneruskan audisi umum, bagi atlit pemula, sehingga prestasi Indonesia di dunia perbulutangkisan dapat dipertahankan.
Hal tersebut disampaikan Panglima TNI 2013-2015 ketika berkunjung ke GOR Djati Djarum, Kudus, Kamis (12/9/2019). Dalam peninjauan tersebut Kastaf didampingi oleh Yan Harjadi, penasehat PB Djarum Yoppi Rosimin, Ketua PB Djarum, dan Hastomo Arbi, salah satu atlit senior yang merebut Piala Thomas 1984 asal PB Djarum.
Di hall of fame para legenda, Kastaf melihat dengan saksama satu persatu atlet yang telah menjuarai berbagai kejuaraan tingkat dunia seperti All England, Piala Thomas, Piala Uber, Olimpiade dan beberapa kejuaraan bertaraf internasional lainnya.
Diantaranya Christian Hadinata, Liem Swie King, Ardy B Wiranata, Alan Budikusuma, dan Liliyana Natsir.
GOR Djati Djarum merupakan GOR terbesar se-Asia Tenggara, telah menghasilkan ratusan atlet profesional yang dididik sejak dini. Di sini para atlet yang lolos audisi digembleng untuk fisik, mental, dan taktik bertanding.
Mereka datang dari berbagai daerah dari seluruh Indonesia, diantaranya Meulaboh, Padang, Tasikmalaya, Mojokerto, Balikpapan, dan Gowa. Tentu dengan latar belakang agama, suku yang berbeda, namun mereka memiliki satu tujuan yakni mengharumkan nama bangsa di kancah internasional, melalui bukutangkis.
GOR yang berdiri 13 tahun lalu itu, dapat menampung 80 atlet yang merupakan bibit-bibit muda.
Dalam kesempatan ini Kastaf Moeldoko juga menemui perwakilan atlet muda PB Djarum berusia dibawah 20 tahun. Kastaf memberikan pesan agar bibit unggul Indonesia tersebut harus bersemangat dan fokus terhadap satu tujuan yakni membawa Indonesia menjadi juara dunia.
“Kalian harus membayangkan bahwa kalian bisa melampaui prestasi para juara sebelumnya, meneruskan tradisi yang sudah ada yakni menjadi Indonesia juara dunia,” ujar Kastaf.
Lebih lanjut Moeldoko memotivasi para atlit muda PB Djarum agar tidak pernah puas akan suatu prestasi yang didapatkan. “Begitu mendapatkan medali selesai, berkeinginanlah mendapatkan medali yang lain sehingga semangat akan terus tumbuh,” ucapnya.
Para bibit muda ini diminta membayangkan menjadi nomor satu, menjadi juara dunia dengan berkomitmen bukan hanya sebatas ucapan.
“Kalian tidak hanya mimpi namun juga perlu kerja keras, disiplin dan bertanggung jawab” ucap Kastaf di hadapan para atlet muda PB Djarum.