Latihan UST tingkat Peleton ini dilaksanakan selama empat hari dan diikuti sembilan peleton kompi senapan dan penyelengara latihan. Pada hari pertama latihan dengan materi penghadangan kendaraan (wandangran) penghadangan jalan kaki (wadang jaki) dilanjutkan dengan nembak taktis (baktis) merupakan aplikasi di lapangan.
Latihan berbasis uji ini merupakan kelanjutan dari latihan sebelumnya yaitu latihan teknis dan taktis tingkat peleton kompi senapan di daerah latihan Kompi masing-masing. Dan kini guna melihatan sejauh mana kemampuan para Komandan Peleton (Danton) dalam menguasai tugas dalam menerapkan aplikasi teknik dan taktik memobilisasi pasukannya dilapangan dihadapkan pada medan sebenarnya dalam skenario di medan operasi penugasan daerah rawan komplik akibat adanya gangguan kelompok bersenjata pengacau keamanan.
Danyonif Raider 111/Karma Bhakti Letkol Inf Muhammad Iqbal Lubid selaku Komandan Latihan mengatakan, latihan uji siap tempur tersebut untuk meningkatkan serta mempertajam kemampuan tempur prajurit.
Para Danton harus mampu menguasai materi dan mengendalikan setiap pergerakan serta menguji naluri tempur prajurit dan pasukannya yang mereka bawa di medan sesungguhnya untuk memenangkan pertempuran.“Latihan ini untuk pertajam naluri tempur parjurit dan memenangkan setiap pertempuran,” ungkapnya.
Latihan uji siap tempur merupakan proses rangkaian kegiatan latihan yang dimulai dari tahap latihan tingkat regu, tingkat pleton sampai dengan tahapan latihan uji tempur tingkat kompi. (Topan) di Aceh,”(**)