Pertama di Situs Bung Karno Upacara Kemerdekaan Bangsa Indonesia Full Adat Jawa

  • Whatsapp

beritalima.com | Banyak daerah mengadakan upacara Hari Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia dengan virtual, di situs Ndlalem Pojok Bung Karno Kediri agak berbeda. Keluarga besar situs   rumah masa keci Presiden Soekarno  menggelar upacara dengan adat tardisi Jawa non virtual. Pagi ini  Senin, 17 Agustus 2020.


“Semua aba-aba, pakian, cara hormat, cara berjalan dan iringan musik menggunakan tradisi Jawa. Ini memang agak sulit, lama harus berlatih tapi setelah berhasil luar biasa. Indah dan sarat bermakna,” aku Sikan Abdillah Ketua Panitia Tasyakkuran Hari Kemerdekaan Bangsa dan Berdirinya NKRI di Situs Ndalem Pojok.


Menurut Sikan, pelatih dan beberapa personil harus didatangkan dari Kota Blitar.  “Alhamdulillah warga bumi Bung Karno Blitar mendukung penuh acara ini,” tambahnya. Adapun khusus untuk lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan pembacaan Teks Pqncasila dan Proklamasi Keemerdekaan Bangsa tetap menggunakan bahasa Indonesia.


Sementara itu, beberapa calon peserta ada yang mengaku menangis saat melihat persiapan upacara ini.  Mengangis gembira karena harapannya terasa terobati masih bisa ikut upacara meski dalam pandemi corona.
“Kami memaklumi ada beberapa warga di negeri ini yang memang tidak bisa meninggalkan upacara Hari Proklamasi Kemerdekaan Bangsa. Mungkin karena hatinya teramat cinta pada Indonesia. Dan ini fakta tidak bisa dipungkiri. Nah dalam kondisi seperti ini Ndalem Pojok hadir seperti pelipur lara,” aku Ketua Harian Persada Sukarno ini.


Menurut Kus Proklamasi Kemerdekaan Bangsa adalah hari terbesar bangsa ini.  Saat yang berbahagia, satu hari itu lebih baik daripada 350 tahun. Tanpa ada Proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia, tidak akan pernah ada Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jika negara Republik Indonesia tidak ada maka tidak akan ada juga semua yang  kita nikmati saat ini.


“Bayangkan dan  rasakan. Kita dijajah selama 350 tahun dan pada tanggal 17 Agustus 1945 bangsa kita memproklamirkan kemerdekaanya. Ini hari terbesar dalam sejarah bangsa kita. Penderitaan 350 sirna dengan Proklamasi itu,” ujar  Pria yang juga Ketua Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia Kediri ini.


Selain menggelar upacara adat Jawa, situs rumah masa kecil Presiden Soekarno ini juga menggelar upacara budaya memperingati Berdirinya Negara Kesatuan Republik tanggal 18 Agustus 2020, Doa bersama dan sujud syukur selama tiga hari, santunan anak yatim dan fakir miskin, dialog kebangsaan dan yang juga  istimewa adalah launching album Sang Saka. Lagu-lagu tentang Soekarnon dan kritik sosial masa kini.


“Semua acara yang digelar selama tiga hari, tiga malam ini tetap menggunakan standart protokol kesehatan. Tidak ada pengerahan massa sebab acara disiarkan melalui live streaming. “Mohon doa restu semoga lancar selamat dan senantiasa bermanfaat,” pungkan Sikan Abdillah.*

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait