Jakarta, beritalima.com| – Hari Hidrografi TNI Angkatan Laut pada 2025 untuk pertama kalinya diperingati oleh TNI AL. Peran hidrografi memang memiliki makna sangat strategis, seperti tertera dai halaman markas Pusat Hidrografi-Oseanografi TNI AL (Pushidrosal), tentang peran hidrografi bukan hanya sekadar peta laut, tapi adalah kunci gerbang perekonomian dan ujung tombak pertahanan maritim suatu negara.
Tak heran, kini berdasarkan Keputusan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Nomor Kep/3066/XI/2024, telah ditetapkan tanggal 4 Februari 1950 sebagai Hari Lahir Hidrografi TNI AL, dan akan diperingati setiap tahunnya dalam agenda kegiatan TNI AL.
Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali saat menandatangani Prasasti Monumen Surveyor Hidrografi di Markas Pushidrosal, Jakarta, beberapa waktu lalu mengatakan, peringatan ini untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan semangat juang prajurit Pushidrosal dalam menjaga kedaulatan maritim Indonesia, serta memperkuat identitas dan kebanggaan prajurit Pushidrosal.
Tema Hari Hidrografi TNI AL pada 2025 adalah “Dengan Semangat Jalesveva Jayamahe, Petakan Laut Untuk Pertahanan Negara dan Pembangunan Nasional Menuju Indonesia Emas”. Kasal menjelaskan, pihaknya menginginkan agar TNI AL melalui Pushidrosal akan dapat meningkatkan peran dalam pemetaan laut dan kondisi hidrografi-oseanografi untuk kebutuhan militer maupun nonmiliter.
Kareana data-data tentang hidrografi diperlukan untuk keselamatan ketika pelayaran di laut, baik untuk operasi militer maupun pelayaran perniagaan. Sejauh ini, pemetaan laut dari TNI AL sudah diakui di dunia internasional. Kini, TNI AL akan menambah dua kapal untuk menunjang pemetaan laut. Kapal yang pertama dibuat di dalam negeri, tetapi peralatan elektronik dan sensornya dipasang di luar negeri, kemudian ada (kapal) yang akan dipesan dari luar negeri.
“Selain untuk pemetaan laut, kapal-kapal tersebut juga akan memiliki kemampuan menyelamatkan kapal selam dengan sistem sensor bawah laut yang mumpuni, rencananya operasi survei difokuskan ke wilayah Indonesia timur. Selain menjaga kedaulatan dan keselamatan, pemetaan laut juga diperlukan untuk ketahanan pangan. “Ketahanan pangan bukan hanya di darat, tapi di laut,” ungkap Kasal.
Pushidrosal, semula bemama Jawatan Hidrografi berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertahanan RIS Nomor 34/MP/50 pada 4 Februan 1950 tentang Struktur Organisasi Angkatan Laut RIS (Republik Indonesia Serikat), yang menetapkan bagan struktur organisasi Staf Angkatan Laut Kementerian Pertahanan RIS beserta unsur-unsur dan komando-komando dari Angkatan Laut yang berkedudukan langsung di bawah KSAL.
Lalu, Pushidrosal ditetapkan sebagai lembaga hidrografi nasional dengan dasar hukum Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1951 tanggal 31 Maret 1951dan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 164 tahun 1960, mengemban fungsi sebagai Lembaga Hidrografi Militer dan Lembaga Hidrografi Nasional Indonesia, dan sekaligus menjadi wakil resmi pemerintah Indonesia pada organisasi-organisasi internasional bidang hidrografi.
Beberapa bidang Hidrografi yang diwakili oleh Pushidrosal dalam kancah internasional antara lain Internatonal Hydrographic Organization (IHO), East Asia Hydrographic Commission (EAHC), Narth Indian Ocean Hydrographic Commission, (NIOHC) dan South West Pacific Hydrographic Commission (SWPHC), dan lain-lain.
Jurnalis: Abri/Rendy
![beritalima.com](https://beritalima.com/wp-content/uploads/2025/02/HPN-IKLAN-LANDS-scaled.jpg)
![beritalima.com](https://beritalima.com/wp-content/uploads/2025/02/iklan-Malang.jpg)
![beritalima.com](https://beritalima.com/wp-content/uploads/2025/02/IKLAN-REKAPITULASI-LANSCAPE.png)
![beritalima.com](https://beritalima.com/wp-content/uploads/2025/02/IKLAN-TERIMAKASIH-LANSCAPE.png)