Beritalima.com《 Banda Aceh- Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Aceh pada Triwulan I-2023 mengalami kenaikan sebesar 4,63 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Hal ini menunjukkan adanya pemulihan yang kuat dalam perekonomian pasca pandemi COVID-19. Data statistik tersebut disampaikan oleh Yan Yan Gustiana, Statistisi BPS Provinsi Aceh pada Jumat, 5 Mei 2023.
Berdasarkan data statistik yang disampaikan, sektor penyediaan akomodasi dan makan minum mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 11,32 persen, diikuti oleh sektor informasi dan komunikasi sebesar 11,08 persen serta perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 10,72 persen.
Namun, beberapa lapangan usaha masih mengalami kontraksi, seperti jasa keuangan sebesar 6,89 persen, pertambangan dan penggalian sebesar 6,26 persen, dan jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 4,58 persen.
Meskipun terjadi pertumbuhan, struktur PDRB Aceh menurut lapangan usaha tidak menunjukkan perubahan yang signifikan dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Sektor pertanian masih mendominasi sebesar 29,61 persen, diikuti oleh perdagangan dan reparasi mobil motor sebesar 15,56 persen, konstruksi sebesar 8,79 persen, penggalian dan pertambangan sebesar 8,77 persen dan administrasi pemerintahan sebesar 7,90 persen.
Dalam hal pengeluaran, semua komponen mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen ekspor barang dan jasa sebesar 20,55 persen.
Diikuti oleh komponen pengeluaran konsumsi lembaga non-profit yang melayani rumah tangga sebesar 5,14 persen, komponen pembentukan modal tetap bruto sebesar 4,55 persen, komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 3,14 persen, dan komponen pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 2,59 persen. Namun, impor barang dan jasa luar negeri tumbuh sebesar 79,18 persen, yang merupakan faktor pengurang dalam PDRB menurut pengeluaran.
Selain data mengenai pertumbuhan ekonomi, BPS Aceh juga menyampaikan data mengenai ketenagakerjaan.
Pada Februari 2023, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Aceh sebesar 5,75 persen yang mengalami penurunan sebesar 0,22 persen poin dibandingkan dengan Februari 2022. Artinya, dari 100 orang angkatan kerja, terdapat sekitar enam orang penganggur.
Dengan menyediakan data statistik yang berkualitas dan tepat waktu, BPS Aceh berharap dapat memberikan insight dan sinyal bagi pemerintah dan pengguna di Masyarakat Aceh”.(A79)